RMOLBengkulu. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3PA-KB) Kabupaten Lebong, Firdaus, mengatakan, pihaknya masih kesulitan menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten Lebong. Pasalnya, kelahiran pasangan subur tetap sejak 2016 masih menunjukkan angka 2,3anak per wanita.
- Plt Bupati Gusnan Belum Pimpin Apel Pagi
- Warga Eks Padang Bano Bisa Gunakan Hak Pilih Di Lebong
- Pelaku Hamili Anak Kandung Akan Dijerat UU Perlindungan Anak
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3PA-KB) Kabupaten Lebong, Firdaus, mengatakan, pihaknya masih kesulitan menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten Lebong. Pasalnya, kelahiran pasangan subur tetap sejak 2016 masih menunjukkan angka 2,3 anak per wanita.
Meski begitu, angka tersebut masih harus diturunkan lagi menjadi 2,0 sebagai syarat penduduk tumbuh seimbang.
"Artinya, pertumbuhan penduduk di Lebong masih tergolong tinggi. Berbeda dengan negara berkembang lain laju pertumbuhan penduduknya seimbang," ujar Firdaus, saat dikonfirmasi, Jum'at (8/6).
Berbagai antisipasi sudah dilakukan guna menurukan angka itu, kata Firdauz, salah satunya terus menggalakkan kepada masyarakat mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
"Untuk mengatasi kelahiran lebih dari dua anak, pemerintah telah menganjurkan penggunaan alat kotrasepsi pada pasangan suami istri" tambah Firdaus.
Dia menambahkan, salah satu penyebab masih tingginya angka kelahiran total adalah meningkatnya jumlah pasangan usia muda. "Dengan keterbatasan SDM dan operasional. Tentu peran pedampingan dan pemberdayaan di setiap desa juga diperlukan untuk menurunkan angka tersebut," demikian Firdaus. [ogi]
- Suami Ribut, Istri Kena Tikam
- Pernyataan 'Diperas Bank Syariah' Dikecam Banyak Kalangan, Jusuf Hamka Dikabarkan Menyesal
- Master Plan Kampung Kopi Bengkulu Disusun