Jangan Khawatir, Pertamina Buka Posko Pendaftaran MyPertamina

 SAM Retail Bandung PT Pertamina Patra Niaga, Fachrizal Imaduddin (tengah) di SPBU Dago, Kota Bandung/RMOLJabar
SAM Retail Bandung PT Pertamina Patra Niaga, Fachrizal Imaduddin (tengah) di SPBU Dago, Kota Bandung/RMOLJabar

Pertamina terus berupaya mengakomodir keluhan masyarakat yang mengalami kesulitan mendaftar ke website dan aplikasi MyPertamina guna membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.


Sales Area Manager (SAM) Retail Bandung PT Pertamina Patra Niaga, Fachrizal Imaduddin mengatakan, hari ini pemerintah menyosialisasikan prosedur pendaftaran. Bahkan, pihaknya menyediakan posko untuk masyarakat yang kebingungan untuk mendaftar ke website dan aplikasi MyPertamina.

"Bagi yang bingung dan butuh konsultasi kami membuat booth posko pendaftaran. Ada materi komunikasi di seluruh SPBU di Kota Bandung, Ciamis, Tasikmalaya, dan Sukabumi," kata Fachrizal ditemui di SPBU Dago, Kota Bandung, Jumat (1/7) dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Dijelaskan Fachrizal, banyak masyarakat yang mengeluhkan aturan baru pembelian BBM bersubsidi. Sehingga, sempat terjadi antrean kendaraan di SPBU beberapa hari sebelum aturan diterapkan.

Namun, Fachrizal meminta masyarakat untuk tetap tenang merespons aturan baru itu. Sebab, hari ini menjadi awal pendaftaran dan tidak ada mekanisme pembatasan pembelian BBM baik menggunakan uang tunai maupun non tunai.

"Tidak ada mekanisme apapun, silakan warga tetap tenang melakukan pembelian BBM di SPBU dengan normal seperti biasanya," ucapnya.

Ia menerangkan, kebijakan itu didasari pemerintah melalui Pertamina agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Sehingga, masyarakat diminta mendaftar melalui aplikasi atau website MyPertamina hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Melalui Pertamina Id itu untuk bisa melindungi subsidi bagi konsumen yang berhak. Maka saya mengajak kepada seluruh pengguna Pertalite dan Bio Solar yang berhak, silakan melakukan pendaftaran di website," ujarnya.  

Selanjutnya, Fachrizal akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk membantu menyosialisasikan program itu. Sehingga, masyarakat atau konsumen penerima subsidi dapat terlayani dengan baik.

"Jadi fokusnya kita, mendaftar, mendata, dan tidak dilakukan pembatasan apapun itu," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu konsumen BBM bersubsidi, Ari (37) mengaku, mekasnisme pendaftaran tidak terlalu sulit karena yang diminta hanya data diri dan kendaraan.

"Jadi prosesnya tidak terlalu rumit juga dan mudah. Cepet juga," ucap Ari.