Jalan Provinsi Dibiarkan Rusak di Lebong, Pengendara jadi Korban Kecelakaan

Tampak pengendara masuk lubang saat melewati jalan provinsi di Lebong tersebut/RMOLBengkulu
Tampak pengendara masuk lubang saat melewati jalan provinsi di Lebong tersebut/RMOLBengkulu

Seorang pengendara motor akhirnya terperosok saat melewati kubangan air di jalan poros Kelurahan Tes-Muara Aman atau tepatnya di jembatan Kelurahan Mubai Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Rabu (13/3) pagi.


Tak hanya sebuah foto, sebuah video rekaman detik-detik kendaraan menghantam lubang besar tersebut. Lubang berdiameter kurang lebih 70 centimeter. Dengan kedalaman 30 centimeter.

Berdasarkan video yang tersebar, Kapolsek Lebong Selatan AKP Kuat Santoso melalui Bhabinkamtibmas,  Bripka Hartawan turut membantu pengendara yang terperosok ke dalam lubang tersebut.

Kapolsek Lebong Selatan AKP Kuat Santoso melalui Bhabinkamtibmas,  Bripka Hartawan mengatakan, sejak tahun 2017 warga binaan yang melakukan gotong royong menambal lubang di sepanjang jalan kewenangan provinsi di ruas jalan Mubai.

"Kerusakan itu masif. Sudah banyak sekali korban-korban jatuh dan sebagainya itu karena kerusakan jalan," kata Bhabinkabtimas didampingi Danramil 409-LS Lettu Efrizal melalui Babinsa Mubai Sersan Mayor Johan Efendi, serta Lurah Mubai, Linda dan Ketua Kutai Kelurahan Mubai, Amirul Mukminin, Rabu (13/3).

Jalan poros provinsi itu telah lama dibiarkan rusak. Warga sekitar menyebut, sudah hampir 7 tahun tidak tersentuh perbaikan. Saat kemarau, jalan tersebut berdebu dan ketika hujan seperti ini menjadi kubangan air.

Lubang yang terbentuk di jalan ini cukup dalam dan luas, sehingga menyulitkan pengendara yang lewat, tidak hanya motor, roda empat pun harus pelan-pelan.

"Ini hampir jatuh karena patahan jalannya ternyata dalam," tuturnya.

Padahal, jalan tersebut tidak pernah sepi. Arus kendaraan selalu ramai dari Muara Aman ke Tes, demikian sebaliknya.

"Hati-hati sekali lewati itu lubang karena dalam, tadi ada kendaraan tersendat di situ kita bantu evakuasi," tutupnya.

Pantauan RMOLBengkulu di jalan tersebut, menunjukkan bahwa kondisi jalan yang rusak, dapat membahayakan pengendara, apalagi saat mudik lebaran, pengguna jalan akan padat. 

Sedianya, Wagub Bengkulu Rosjonsyah berasal dari Lebong, nyatanya bukan menjadi prioritas perbaikan segera. Akibatnya, Rohidin-Rosnsyah atau R2 banyak dapat kritikan.

"Padahal Wagub kita orang Lebong, tapi kenyataannya tak direspon. Begitu juga ada wakil dprd di provinsi tak berpengaruh," kritik Ketua Kutai Kelurahan Mubai, Amirul Mukminin.

Ia menambahkan, masyarakat banyak yang awam soal pembagian kewenangan jalan, mulai dari kewenangan Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkab, hingga desa. Kritik masyarakat tujuannya hanya ingin kondisi jalan yang rusak tersebut segera ditindaklanjuti atau ditangani.

"Salah alamat atau tidak, tidak ada urusan itu. Kita hanya melayangkan kritik dan apa yang kita kritik harus selesai (jalan rusak ditangani)," tuturnya.

Sebelumya Kadis PUPR-P Lebong, Joni Prawinata menjelaskan, mayoritas jalan yang ada di Lebong sebagian merupakan kewenangan perbaikannya oleh Pemprov Bengkulu, di antaranya jalan Tes menuju Curup.

Termasuk Atas Tebing menuju Bengkulu Utara. Kondisi jalan provinsi yang rusak itu, kata dia, sudah disampaikan ke Provinsi Bengkulu, diharapkan pelaksanaan pengerjaan tahun 2024 bisa segera diselesaikan dengan baik.

"Harapan kita segera direspon pemerintah provinsi. Karena, kondisi jalan ini membahayakan keselamatan pengguna jalan. Apalagi sebentar lagi libur lebaran. Penanganan segera ini diperlukan," ucapnya.