Jalan Provinsi Di Lebong Dibiarkan Rusak, R2 Banjir Kritikan

Jalan provinsi di Desa Tik Kuto Kecamatan Rimbo Pengadang, rusak parah/Ist
Jalan provinsi di Desa Tik Kuto Kecamatan Rimbo Pengadang, rusak parah/Ist

Jalur yang kerap dipakai oleh pemudik di Jalan lintas Curup-Lebong di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, perlu perbaikan segera karena kondisinya rusak ditandai lubang besar tersebar pada jalur lintas yang menghubungkan dua kabupaten tersebut.


Pantauan RMOLBengkulu di jalan tersebut, menunjukkan bahwa kondisi jalan yang rusak, dapat membahayakan pengendara, apalagi saat mudik lebaran, pengguna jalan akan padat. 

Atas kondisi ini, warga Kelurahan Rimbo Pengadang, Herson setempat mengaku sudah berulang kali mengusulkan kepada pemerintah provinsi agar jalan itu diperbaiki. Tak cukup sampai di situ, usulan perbaikan juga disampaikan kepada anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Rejang Lebong-Lebong.

Sedianya, Wagub Bengkulu Rosjonsyah berasal dari Lebong, nyatanya bukan menjadi prioritas perbaikan segera. Akibatnya, Rohidin-Rosnsyah atau R2 banyak dapat kritikan.

"Padahal Wagub kita orang Lebong, tapi kenyataannya tak direspon. Begitu juga ada wakil dprd di provinsi tak berpengaruh," kritiknya.

Ia menambahkan, masyarakat banyak yang awam soal pembagian kewenangan jalan, mulai dari kewenangan Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkab, hingga desa. Kritik masyarakat tujuannya hanya ingin kondisi jalan yang rusak tersebut segera ditindaklanjuti atau ditangani.

"Salah alamat atau tidak, tidak ada urusan itu. Kita hanya melayangkan kritik dan apa yang kita kritik harus selesai (jalan rusak ditangani)," tuturnya.

Teranyar warga Tik Kuto memasang batang pohon pisang sebagai rambu jalan tersebut rusak parah

Sementara itu, sebelumya Kadis PUPR-P Lebong, Joni Prawinata menjelaskan, mayoritas jalan yang ada di Lebong sebagian merupakan kewenangan perbaikannya oleh Pemprov Bengkulu, di antaranya jalan Tes menuju Curup.

Termasuk Atas Tebing menuju Bengkulu Utara. Kondisi jalan provinsi yang rusak itu, kata dia, sudah disampaikan ke Provinsi Bengkulu, diharapkan pelaksanaan pengerjaan tahun 2023 bisa segera diselesaikan dengan baik.

"Harapan kita segera direspon pemerintah provinsi. Karena, kondisi jalan ini membahayakan keselamatan pengguna jalan. Apalagi sebentar lagi libur lebaran. Penanganan segera ini diperlukan," ucapnya.