Jaga Stok Pangan, Begini Cara BPTP Balitbangtan Bengkulu dan Bulog

Serap Gabah Petani (Sergap) merupakan salah satu cara supaya petani di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu tidak dirugikan. Walaupun menerapkan pola demikian, tapi bisa menjaga stok pangan untuk tetap tercukupi.


Serap Gabah Petani (Sergap) merupakan salah satu cara supaya petani di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu tidak dirugikan. Walaupun menerapkan pola demikian, tapi bisa menjaga stok pangan untuk tetap tercukupi.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Pondok Kelapa, Suryadi, memberikan perhatian khusus akan hal itu. Pihaknya pun menggelar pertemuan bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu dan Bulog Divisi Regional Bengkulu, jelang panen raya yang akan dimulai di beberapa daerah, sentra tanaman padi.

Suryadi menyampaikan, lahan seluas 300 ha bakal mulai dipanen pada pertengahan April nanti. Ironinya, kisaran harga Gabah Kering Panen (GKP) hasil survei di tengkulak mencapai Rp 3500/kg.

"Saat ini harga gabah trendnya mulai turun di tengkulak," ungkap Suryadi, di Balai Penyuluhan Pertanian Talang Pauh, Rabu (4/4).

Supaya dapat mengurangi lossis sehingga kualitas gabah dapat membaik. Pihak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu, menyarankan, perlu penanganan proses pascapanen yang baik dan benar.

Dijelaskan Peneliti BPTP Balitbangtan Bengkulu, Taufik Hidayat, padi yang siap panen tersebut berumur antara 110 sampai 120 hari, tergantung jenis varietas yang ditanam atau bisa juga dengan mengukur kadar air. Idealnya sekitar 20 persen pada saat panen.

"Padi yang dipanen pada umur yang cukup akan menghasilkan beras yang berkualitas baik, dapat digolongkan dalam kelas medium dan premium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)," tukas Taufik Hidayat kepada RMOL Bengkulu.

Disisi lain, mengatasi permainan harga oleh tengkulak petani diharapkan menjual gabahnya ke Bulog.

Sesuai dengan Inpres No 5 tahun 2015 harga yang dipatok saat ini oleh Bulog untuk GKP Rp 3700/kg, Gabah Kering Giling (GKG) Ro 4500/kg, sedangkan beras dengan harga Rp 7300/kg dengan persyaratan kadar air di bawah 25 persen dan patahan maksimal 20 persen.

"Walau gabahnya dijual, tapi harganya tetap bisa dijangkau konsumen," ujar Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional Bengkulu, Marwan.

Meningkatkan perekonomian petani Bulog juga menawarkan kelompok tani, menjadi outlet Rumah Pangan Kita (RPK), dengan menjual produk dari Bulog seperti beras, gula, terigu, daging, minyak goreng dan bawang putih.

"Keuntungannya sekitar 10 persen," pungkas Marwan. [nat]