Tren Covid-19 Kembali Meningkat, Epidemiolog Ingatkan Masyarakat Tetap Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Bahkan, belakangan ini kasus harian positif Covid-19 justru kembali menunjukkan peningkatan. Karena itu masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).


"Kasus Covid-19 mengalami tren kenaikan dalam lima pekan terakhir sehingga masyarakat jangan lupa bahwa kondisi saat ini masih pandemi sehingga tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan," ujar Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, Sabtu (12/11).

Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menambahkan, Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap 12 November merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan lagi ketahanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Tema HKN 2022 adalah 'Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku' sehingga diharapkan semua pihak termasuk masyarakat, bersama-sama dengan pemerintah perlu berupaya mewujudkan ketahanan kesehatan yang terwujud dalam kebijakan dan program yang telah dipersiapkan," katanya.

"Terus ingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya menekan risiko penularan Covid-19," imbuhnya.

Dia juga mengingatkan mengenai perlunya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 menyusul kemunculan subvarian XBB.

"Di tengah kemunculan subvarian XBB maka masyarakat harus meningkatkan lagi ketahanan kesehatan dan perkuat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu cakupan vaksinasi juga harus ditingkatkan," jelasnya.

Namun demikian Pane meminta masyarakat tidak panik, namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Subvarian XBB tidak virulen, namun perlu tetap waspada karena bagi kelompok rentan tetap berpotensi menimbulkan gejala berat. Karena itu, masyarakat perlu melindungi dan menjaga kelompok rentan dari risiko penularan Covid-19 serta memastikan kelompok rentan telah terlindungi vaksinasi," tutupnya.