Ini TNI Pertama Penerima Penghargaan US Army CGSC

RMOLBengkulu. Mayor Inf. Alzaki salah seorang tentara Indonesia penerima penghargaan dari US Army CGSC berfoto bersama Gen. Stephen J. Townsend (Commander United States Training and Doctrine Command)/Istimewa


RMOLBengkulu. Mayor Inf. Alzaki salah seorang tentara Indonesia penerima penghargaan dari US Army CGSC berfoto bersama Gen. Stephen J. Townsend (Commander United States Training and Doctrine Command)/Istimewa

Hari Jumat 14 Juni 2019 mungkin menjadi salah satu hari paling berharga dalam hidup Mayor Inf. Alzaki. Sebab, hari itu ia didapuk sebagai tentara Indonesia pertama yang mendapat penghargaan dari US Army Commanding General & Staff College (US Army CGSC).

Penghargaan bergengsi itu diterima Alzaki usai mengikuti pendidikan di US Army CGSC di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Upacara pemberian penghargaan dilakukan pada pukul 09.00 waktu setempat, oleh Gen. Stephen J. Townsend, selaku Commander United States Training and Doctrine Command.

Selain Alzaki, ada dua peserta lain dari tentara Indonesia yang mengikuti program bergengsi tersebut, yaitu Mayor Inf Paulus Pandjaitan dan Mayor Inf Delly Yudha Nurcahyo.

Berdasarkan rilis yang diterima, Senin (17/6), ketiga perwira Indonesia itu mendapat predikat lulus dengan hasil yang baik dan memuaskan.

Sementara Mayor Inf Alzaki memperoleh dua penghargaan yakni The Simon Center Interagency Writing Award dan The Master of Military of Art and Science. Yang lebih mengagumkan lagi, Alzaki juga menyelesaikan MBA Program di Webster University.

Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di US Army CGCS, Mayor Inf Alzaki adalah perwira siswa Indonesia pertama yang memperoleh Award di US Army CGSC. Ia juga siswa keenam Indonesia yang mendapat The Master of Military of Art and Science.

Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat dalam Pendidikan Seskoad dimulai tahun 1953. Sampai saat ini Indonesia telah mengirimkan 142 perwira siswa.

Siswa Indonesia pertama adalah Letnan Jenderal (Purn) Rachmat Kartakusmua, siswa keempat adalah Jend (Anumerta) Ahmad Yani tahun 1956.

Bahkan, Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu di antara lima Perwira Tinggi Indonesia lainnya yang namanya terukir di International Hall of Fame (IHOF) US Army CGSC. Lima lainnya adalah Jend (Purn) Surono Rekosodiemedjo (1958), Mayjen Mohammad K. Anwar (1969), Jenderal (Purn) Widodo (1963), Jenderal R. Hartono (1976), and mantan Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (1991).

CGSC telah banyak meluluskan para pemimpin negara dan militer. Hingga saat ini ada tiga kepala negara di dunia yang lulusan US Army CGSC, yaitu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kelas 1978); President Ruanda, Paul Kagame; dan, Raja Bahrein Hamad bin Isa Al Khalifa.

Dalam waktu satu tahun terakhir telah ada empat alumni CGSC yang dianugrahi jabatan tertinggi militer negaranya di antaranya: Panglima Tentara Argentina, India, United Emirat Arab, dan salah satu negara  di Afrika. Dilansir RMOL.id. [tmc]