Harta Bupati Dirwan Rp2 Miliar

RMOLBengkulu.Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud yang dicokok Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) mempunyai harta sejumlah Rp 2 miliar.


RMOLBengkulu. Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud yang dicokok Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) mempunyai harta sejumlah Rp 2 miliar.

Hal tersebut terungkap dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) di laman https://acch.kpk.go.id/aplikasi-lhkpn/.

Bupati Bengkulu Selatan periode 2016-2021 yang dilantik pada 17 Februari 2016 itu diketahui melaporkan harta 2 November 2016.

Adapun harta Dirwan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2015 harta kekayaan Dirwan hanya Rp 1,5 miliar lalu bertambah Rp 500 juta pada tahun 2016.

Dalam data tersebut juga terungkap Dirwan memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 925 juta dengan jumlah 8 buah yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Selatan dan ada sekitar 5 buah berlokasi di Bengkulu Selatan juga namun belum diketahui nominal harga tanah dan bangunan tersebut.

Selain itu ada juga harta bergerak seperti alat tranportasi senilai Rp 434 juta dengan jumlah tiga buah mobil bermerk Isuzu Panther, Nissan Troper dan Suzuki Baleno serta memiliki empat buah sepeda motor bermerk Honda dan Yamaha.

Dirwan juga mempunyai perkebunan ada lima ton buah rambutan dari warisan seharga Rp 30 juta dan peternakan ada 25 ekor sapi senilai Rp 200 juta dari hasil sendiri.

Dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sejenis logam mulia dengan total Rp 59,5 juta serta adanya giro setara kas sejumlah Rp 471 juta dari hasilnya sendiri .

Namun demikian Dirwan juga mempunyai catatan hutang dalam bentuk pinjaman uang senilai Rp 79,6 juta.

Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, istri muda Dirwan Mahmud bernama Heni, ASN bernama Wati dan kontraktor bernama Juhari yang tertangkap dalam operasi senyap di kediaman Dirwan Mahmud, tepatnya di Jalan Gerak Alam Kota Manna pada sekitar pukul 18.00 WIB Selasa kemarin.

Bersama mereka diamankan dengan bukti uang kurang lebih sebesar Rp 100 juta dan uang tersebut diserahterimakan sebagai fee proyek.

Keempatnya kini sudah berada di Kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Saat masuk ke dalam lobby gedung, tak satu pun dari mereka yang berkomentar atas berondongan pertanyaan wartawan. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]