Kemarin, senin (16/05/2016) perwakilan RT 01 dan RT 02 Kelurahan Amen mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebong menyampaikan protes karena sudah setahun lebih rumah mereka tidak dialiri air.
- Korsleting Listrik Toko Elektronik Di Putri Hijau Ludes Kebakaran
- Mekar Lagi Bunga Rafflesia Di Padang Guci Kaur
- RSUD Kaur Harus Melayani Masyarakat Dengan Baik
Baca Juga
Kemarin, senin (16/05/2016) perwakilan RT 01 dan RT 02 Kelurahan Amen mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebong menyampaikan protes karena sudah setahun lebih rumah mereka tidak dialiri air.
Kordinator masyarakat Kelurahan Amen, M. Gunadi Mursalin, dalam surat pernyataannya, masyarakat Kelurahan Amen sudah hampir 2 tahun tidak mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari, maka ia beserta warga mendatangi kantor PDAM untuk mendapatkan keterangan Direktur PDAM terkait teknis dan solusi permasalahan yang dialami masyarakat.
"Sudah hampir 2 tahun kita tidak mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup, dan yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah pihak PDAM Lebong, untuk itu kami bersama-sama hari ini (16/05/2016) meminta kejelasan saudara direktur PDAM agar dapat memastikan Kelurahan Amen mendapatkan air bersih," tulis Gunawan yang juga anggota DPRD Lebong.
Selanjutnya, sambung Gunawan, jika tuntutannya diabaikan, maka ia bersama masyarakat Kelurahan Amen akan melakukan tindakan protes lanjutan.
"Seandainya Saudara direktur tidak menanggapi dan mengindahkn surat damai ini, maka kami akan bertindak secara bersama-sama ketempat pihak yang berwenang," tambah Gunawan.
Kabag Distribusi PDAM Lebong, Hasnul Firdaus mengatakan, bahwa direktur PDAM Lebong sedang tidak berada di kantor. Namun, aksi protes masyarakat Kelurahan Amen ini nanti tetap akan disampaikan ke pimpinannya.
"Direktur masih di Curup, karena Sabtu kemarin dia ke Curup. Kalau soal kebijakan dan solusi kita tunggu penjelasan dari direktur. Saat ini dugaan saya kendalanya karena tekanan airnya ngak nyampai ke rumah masyarakat," Jelas Hasnul.
Selanjutnya, ia menyarankan agar sumber air di Tanjung Bunga dapat dimanfaatkan, namun lewat penyusunan rencana yang matang mulai dari teknis hingga materi.
"Menurut saya pribadi, solusinya air Tanjung Bunga di Pya Mbik kalau seandainya ada air disana, kami akan manfaatkan. Tapi, kalau buka baru otomatis butuh anggaran lagi, karena perlu membeli pipa baru lagi," demikian Kabag. [CW9]
- Masjid Agung Sultan Abdullah Tetap Jadi Pilihan Wisatawan
- Wabup Lebong Diminta Gentle Buat Pelaporan Resmi
- Rohidin: Bekerja Profesional, ULP Jangan Takut Jika Ada Intervensi