Partai Gerindra memastikan tidak merasa tersaingi dengan elektabilitas Presiden Joko Widodo yang selalu menempati posisi teratas dalam survei calon presiden 2019. Meski elektabilitas ketua umumnya Prabowo Subianto terlihat merosot.
- KPU Perjelas Aturan Debat Publik Ketiga
- SBY Dan Prabowo Harus Duduk Bareng Kalau Mau Jokowi Kalah
- Zaini Pimpin KPU Kota Bengkulu
Baca Juga
Partai Gerindra memastikan tidak merasa tersaingi dengan elektabilitas Presiden Joko Widodo yang selalu menempati posisi teratas dalam survei calon presiden 2019. Meski elektabilitas ketua umumnya Prabowo Subianto terlihat merosot.
Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon mengatakan, penurunan elektabilitas Prabowo merupakan hal wajar. Sebab Jokowi adalah capres petahana.
"Karena presiden petahana punya segala macam fasilitas untuk melakukan suatu upaya yang bisa diperhatikan oleh media, dan untuk bertemu dengan masyarakat," katanya di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (1/3). dikutip Kantor Berita Pemilu KBPRI.
Menurut Fadli, Gerindra tetap optimis mengusung kembali Prabowo di Pilpres 2019. Mengingat, tren elektabilitas Jokowi di berbagai survei tidak pernah melebihi 50 persen.
"Artinya, masyarakat sebagian besar masih menginginkan presiden baru untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada sekarang. Khususnya di bidang ekonomi," jelasnya.
Lanjut Fadli, meski masih berada di bawah Jokowi, elektabilitas Prabowo terlihat menjanjikan. Gerindra pun segera membahas pencapresan Prabowo dengan partai koalisi yang akan merapat.
"Ya belum bergerak saja sudah tinggi, sudah ditakuti, apalagi kalau bergerak. Nanti akan kita rumuskan, kita dudukkan. Tapi yang terutama adalah berbicara dengan mitra-mitra koalisi," tegas Fadli yang juga wakil ketua DPR RI. [ogi]
- Hanura Jakarta Akan Kepung KPU RI
- Pemilihan Ketua KPU Bengkulu Utara Kemungkinan Tak Gunakan Voting
- Aksi Politis Cium Bibir Perempuan, Duterte Siap Mundur