Gara-Gara Diterjang Banjir, 3 Bangunan Sekolah Rusak

Tampak pagar belakang sekolah jebol/Ist
Tampak pagar belakang sekolah jebol/Ist

Pasca bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Lebong, menyebabkan bangunan sekolah di Kabupaten Lebong, mengalami kerusakan.


Menyadur data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong, tercatat ada tiga unit sekolah di daerah itu mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang pada Selasa (16/4) lalu.

Plt Kadis Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, Elvian Komar didampingi Plt Kabid Pendidikan Habibi mengutarakan, tiga sekolah itu meliputi SMPN 05 dan SDN 82 yang terletak di Desa Talang Leak 2 Kecamatan Bingin Kuning. Serta, SMPN 17 Desa Talang Donok Kecamatan Topos.

"Ketiga sekolah rusak pagar. SMPN 05 pagar belakang roboh, dan SMPN 17 pagar depan sekolah juga roboh. Sedangkan, SDN 82 roboh di bagian samping," kata Habibi, Kamis (18/4) kemarin.

Selain itu, sejumlah bangku dan meja juga tergenang banjir. Bahkan beberapa buku dan berkas administrasi lainnya. Seluruh ruangan kelas terendam lumpur tebal. Semua ruangan juga dipenuhi endapan material lumpur yang ketebalannya mencapai 50 centimeter.

Untuk itu, Rabu (17/4) kemarin, pihak sekolah dibantu oleh aparat dari TNI, Polri, siswa, warga, relawan, mahasiswa dan warga sekitar bergotong royong mulai membersihkan sisa-sisa banjir.

Pada saat banjir bandang terjadi, suasana sekolah dalam keadaan kosong karena seluruh siswa masih dalam suasana libur Idul Fitri 1445 Hijriyah.

"Kejadiannya kan mulai pagi sampai sore, jadi tidak ada siswa di sekolah," katanya.

Disisi lain, ia mengaku, bahwa hari ini Kamis (18/4) Dinas Dikbud memberikan kelonggaran kepada tiga sekolah tersebut untuk menunda aktivitas belajar mengajar.

"Hari ini sudah masuk, tapi kita fokus dulu kebersihan karena lumpur masuk ke kelas dan sampah berserakan di halaman sekolah. Untuk ketiga sekolah ini nampaknya hari senin baru normal pembelajaran. Karena mau membersihkan sekolah dan kelas dulu," tuturnya.

Menurutnya, ketiga sekolah rusak itu telah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, agar masuk ke dalam rehabilitasi pascabencana.

"Kita sarankan minta bantuan tanggap bencana di BPBD," demikian Habibi.