Empati, PMI Lebong Salurkan Dua Paket Keluarga Ke Korban Kebakaran

RMOLBengkulu. Peristiwa kebakaran di Desa Pelabuhan Talang Liak, Kecamatan Bungin Kuning, Kabupaten Lebong, Rabu (9/5) lalu tak hanya menyita perhatian Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lebong. Ternyata turut juga menyita empati dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebong.


RMOLBengkulu. Peristiwa kebakaran di Desa Pelabuhan Talang Liak, Kecamatan Bungin Kuning, Kabupaten Lebong, Rabu (9/5) lalu tak hanya menyita perhatian Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lebong. Ternyata turut juga menyita empati dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebong.

Pada tahap awal, PMI memberikan 2 paket family KIT dan hygiene KIT untuk  korban kebakaran, Jum'at (11/5) siang atau persisnya pukul 14.00 WIB.

Sementara isi dari dua paket yang disalurkan itu diantaranya family-KIT berupa sarung, selimut, perlengkapan makan, perlengkapan bayi. Sedangkan, untuk paket hygiene berupa perlengkapan mandi dan keperluan ibu rumah tangga.

"Dua paket ini sudah dikemas dari PMI pusat. Kita hanya mendistribusikan kepada yang membutuhkan," ujar Wakil Ketua (Waka) Bidang Relawan PMI Lebong, dr Ari Afriawan kepada RMOL Bengkulu, Jum'at (11/5).

Pria yang akrab disapa dokter Ari itu menambahkan, bantuan yang diberikan dari PMI Pusat ini dalam upaya respon setiap kejadian di wilayah Lebong. Pihaknya bersama rombongan PMI juga sudah mendistribusikan bantuan kedaruratan paket family kit dan hygiene ke korban.

"Kami akan selalu memantau perkembangan maupun tragedi - tragedi yang terjadi di wilayah Lebong. Termasuk untuk sigap turun membantu langsung," singkat dokter Ari.

Sebelumnya, sebuah rumah milik Ramli (54) Warga Pelabuhan Talang Leak, nyaris hangus rata dengan tanah diduga akibat hubungan pendek arus listrik, sekira pukul 09.54 WIB. Tidak lama berselang, api yang melahap rumah langsung membesar. Beruntung, berkat kerjasama antara warga, dan aparat kepolisian api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.05 WIB. Namun, akibat dari kejadian itu, seluruh isi rumah korban hangus terbakar dan kerugian ditafsir mencapai Rp 70 juta. [ogi]