Dua Kapal Kargo Barat Jadi Sasaran Serangan Rudal Militan Houthi

Kapal Morning Tide/Net
Kapal Morning Tide/Net

Di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah, serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial Barat terus berlanjut.


Mengutip laporan Organisasi Perdagangan Maritim Inggris (UKAMTO) yang dirilis hari ini, serangan terbaru Houthi kali ini menargetkan kapal kargo bernama Morning Tide, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Inggris. 

Meskipun dalam pesan Automatic Identification System (AIS) kapal tersebut bertuliskan sebagai milik China, namun melalui catatan Equasis, diketahui bahwa kapal itu sebenarnya dimiliki oleh perusahaan Inggris. Hal ini menunjukkan upaya penyamaran yang dilakukan oleh Morning Tide untuk menghindari serangan.

Menurut laporan UKAMTO, kapal Morning Tide menjadi sasaran serangan saat berlayar di sebelah barat Hodeidah, Yaman. Sebuah perahu berukuran kecil mendekati kapal tersebut, dan meskipun Morning Tide berusaha untuk menghindar, namun perahu tersebut berhasil menembakkan rudal ke arah kapal, mengenai jendela jembatan dan menyebabkan kerusakan.

Berita baiknya, tidak ada korban jiwa dalam serangan ini, dan Morning Tide masih dapat melanjutkan perjalanan. Namun, serangan ini menyoroti ancaman yang terus-menerus dihadapi oleh kapal-kapal komersial di wilayah tersebut.

Selain Morning Tide, kapal curah bernama "Star Nasia" milik perusahaan Yunani yang dikelola oleh Star Bulk Carriers, sebuah perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat, juga menjadi target serangan Houthi. Kapal ini berangkat dari Newport News, Virginia pada tanggal 30 Desember dan menuju India setelah transit di Terusan Suez pada akhir Januari.

Menurut laporan dari Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), Houthi telah meluncurkan tiga rudal balistik anti-kapal ke arah Morning Tide. Meskipun semua rudal tersebut meleset dari target, namun serangan tersebut menunjukkan intensitas ancaman yang dihadapi kapal-kapal komersial di wilayah tersebut.

Jurubicara Houthi, Yahya Saree, mengumumkan keberhasilan pasukannya dalam menargetkan kapal Morning Tide dan Star Nasia. Saree juga mengancam akan terus melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal musuh Amerika dan Inggris, serta kapal-kapal Israel.

Hal ini menambah ketegangan di kawasan tersebut, khususnya dalam konteks konflik di Jalur Gaza. Komunitas maritim internasional terus mengawasi perkembangan situasi ini dengan cermat sementara upaya diplomatik untuk menangani krisis semakin mendesak.