Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah menanggapi perihal antrian pengguna Bahan Bakar Pertalite (BBM) yang saat ini belum terselesaikan
- Polda Jabar Nyatakan Harga Bahan Pokok Masih Stabil Di Hari Pertama Puasa
- Tarif RT-PCR Rp 525.000 Segera Diberlakukan Di Bengkulu
- Zakat Fitrah Tahun Ini Terendah Rp 25 Ribu, Tertinggi Rp 35 Ribu
Baca Juga
Menurutnya untuk kuota BBM Pertalite sendiri tidak ada pengurangan maupun penambahan. Antrian disebabkan karena pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di kalangan masyarakat, semakin bertambah.
“Artinya pertumbuhan jumlah kendaran bermotor yang hampir, rata-rata 100 unit perbulan itu juga harus diperhitungkan dengan pertambahan kuota,” kata Usin Rabu (28/09) siang.
Adapun menurutnya untuk kuota yang ada saat ini harus ditertibkan terlebih dahulu penggunaannya. Dengan cara mengidentifikasi masyarakat mana yang berhak mendapatkat subsidi, mulai dari jemis kendaraan dan kapasitas cc nya.
“Nah ini pertamina dan dinas perhubungan serta samsat jangan menunggu pola masyarakat untuk mendapatkan my pertamina, dari daftar motor itu sudah bisa dilihah,” tambahnya.
Sambil bertahap menambah kuota BBM Subsidi yang dibutuhkan, pemerintah juga seharusnya memiliki langkah-langkah konkrit dalam memastikan pemberian harga minyak subsidi maupun bantuan BLT tepat sasaran.
Karena saat ini Isin mengungkapkan banyak data yang sudah tidak update dan perlu di evaluasi. Seperti data Program Keluarga Harapan (PKH) dan sebagainya.
“Karena tidak menutup kemungkinan masyarakat kita ada yang meningalkan, juga tingkat kemiskinannya meningkat. Karena adanya pemecatan atau pengurangan pegawai, maupun penambahan pensiunan. Kita di Bengkulu juga masih banyak mendapatkan keluhan dan laporan dari masyarakat, apa lagi di Desa-desa,” demikian Usin.
- Cipayung Plus Siap Lawan Terorisme Dan Radikalisme
- Alumni Akpol 94 Motori Serbuan Vaksinasi Massal
- 435 Rumah Tak Layak Huni Dibedah Tahun Ini