Dirjen Pajak: Penerimaan Pajak 2017 Tumbuh 4,08 Persen

RMOL. Dirjen Pajak Robert Pakpahan menjelaskan realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2017 telah menyentuh angka Rp1.151 triliun. Raihan ini setara dengan 89,7 persen dari target APBN-P sebesar Rp1.283,6 triliun.


RMOL. Dirjen Pajak Robert Pakpahan menjelaskan realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2017 telah menyentuh angka Rp1.151 triliun. Raihan ini setara dengan 89,7 persen dari target APBN-P sebesar Rp1.283,6 triliun.

Capaian penerimaan pajak ini, berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp 596,89 triliun, pajak PPN dan PPnBM mencapai Rp 480,73. Selain itu dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) realisasinya Rp 16,77 triliun.

Untuk realisasi pajak PPh migas Rp 49,96 triliun serta penerimaan pajak lainnya yang mencapai Rp 6,75 triliun.

Menurutnya ada tiga sektor dalam PPh non migas yang berkontribusi paling besar terhadap penerimaan pajak. Sektor-sektor itu ialah industri pengolahan yang menyumbang sekitar 31,8 persen, sektor perdagangan 19,3 persen dan jasa keuangan 14,0 persen.

Untuk kontribusi terkecil terhadap penerimaan pajak yakni dari sektor pertanian yang hanya memberikan kontribusi 1,7 persen terhadap penerimaan pajak.

Menurut Robert, kecilnya porsi sektor pertanian terhadap penerimaan pajak lantaran banyak produk yang tidak dikenakan pajak.

"Pertanian tumbuh 27,6 di 2017, tapi memang perannya di penerimaan pajak cukup kecil 1,7 persen, ini menunjukkan produk pertanian itu sebagian besar banyak yang bebas kena pajak, PPN, yang sifatnya pertanian," ujar Robert kepada wartawan di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018) dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Lebih lanjut Robert menjelasakan secara umum total penerimaan pajak pada 2017 tumbuh hingga 4,08 persen dari tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat tahun lalu itu realisasi yang dikelola DJP itu Rp 1.105,97 triliun. Sehingga ada pertumbuhan 4,08 persen," tuturnya.

Ada pun tiga sektor yang berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu industri pengolahan 22,0 persen, perdagangan 13,8 persen dan pertanian 13,8 persen.

"Ini menunjukkan ada banyak hal dari ide kepatuhan dan sebagian dari subjek fiteks," ujar Robert. [nat]