Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, melaporkan jika tahun ini akan memprioritaskan pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong.
- Kantongi Restu KASN, Job Fit Pejabat Eselon II Tinggal Tunggu SPT Gubernur
- Tos Dengan Mbappe, Penyusup Ganggu Kroasia Cetak Gol
- Dibangun Dan Direkom KPK Sejak 2018, Gedung Senilai Rp 2,1 Miliar Belum Kunjung Beroperasi
Baca Juga
Kadis Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman menyebutkan, berbeda dengan sebelumnya fokus pada pembangunan infrastruktur, tahun 2023 ini Dinkes justru memfokuskan untuk menyediakan Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan (SPA).
"Kalau tahun ini program kita tetap melanjutkan kegiatan rutin, yakni memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Nah, pelayanan ini tentu kita akan memaksimalkan untuk sarana dan prasarana dan alat kesehatan," ujar Rachman, Kamis (16/2).
Menurutnya, ada dua sumber pembiayaan tahun 2023 ini. Pertama Dana Alokasi Khusus (DAK) akan difokuskan untuk penyediaan SPA di Puskesmas dengan pagu Rp 3,5 Miliar.
Sedangkan, untuk SPA RSUD Lebong pembiayaannya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total pagu mencapai Rp 4,5 Miliar.
"Jadi, ada dua sumber. DAK khusus puskesmas dan RSUD khusus DAU. Sistem belanjanya nanti menggunakan sistem e-katalog," jelas Rachman.
Adapun untuk belanja SPA di Puskesmas, yakni meliputi Alat Kesehatan (Alkes), Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Sanitarian Kit, Set Gawat Darurat, Set KIA, KB Set Pasca Persalinan, Set Sterilisasi, dan Set Rawat Inap.
Tak hanya itu, untuk belanja SPA di RSUD akan diprioritaskan untuk alat THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), alat NICU PICU, alat rawat jalan, hingga alat rawat inap.
"Kita contohkan di RSUD. Dokter spesialisnya sudah ada. Akan tetapi alat THT nya tidak ada. Makanya, kita prioritaskan alatnya sebagai pelengkap pelayanan kesehatan disana," demikian Rachman.
- Tawaran Ke Juventus Diterima Cristiano Ronaldo
- Belum Ada Kejelasan, KPU Pertanyakan Lagi Tanah Hibah Yang Diserobot Untuk Proyek
- Proyek Irigasi Tak Kunjung Selesai, Petani Terancam Krisis Air