Dialog Nasional Bersama Menteri Ricuh, Imron Ingatkan Visit 2020 Wonderfull Bengkulu

RMOLBengkulu. Dialog Nasional 19 mengusung tema "Indonesia Maju” di Gedung Olah Raga (GOR) Sawah Lebar Bengkulu dihadiri Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, Sabtu (4/8).


RMOLBengkulu. Dialog Nasional 19 mengusung tema "Indonesia Maju” di Gedung Olah Raga (GOR) Sawah Lebar Bengkulu dihadiri Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, Sabtu (4/8).

Namun disayangkan, kegiatan didatangi oleh ribuan orang tersebut diwarnai kericuhan.

Bermula saat Presiden BEM KBM Universitas Negeri Bengkulu (UNIB), Syaril Ramadhan ingin menyampaikan aspirasi dan menitipkan parsel berupa potongan kepala ayam, kaki ayam, buah pohon kelapa sawit dan telur serta uang koin untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggambarkan kondisi Provinsi Bengkulu, namun sayangnya disita oleh aparat keamanan.

Begitu juga dengan spanduk yang dibentangkan oleh mahasiswa se-Provinsi Bengkulu bertuliskan "Selamat atas Gagalnya Nawacita Presiden Jokowi dan JK" yang turut disita.

Politisi senior asal Bengkulu, Imron Rosyadi, kepada RMOLBengkulu, Minggu (5/8) mengutarakan pandangannya.

Menurut Imron, apa yang diaspirasikan oleh mahasiswa dihadapan para menteri merupakan hal yang wajar.

Walaupun demikian, apa yang dikeluhkan tersebut Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, juga telah menyampaikannya kepada pemerintah pusat, bahkan dalam sambutan dihadapan menteri itu hampir menghimpun keluhan masyarakat dan mahasiswa secara global.

"Wajar aspirasi itu disampaikan, mungkin cara untuk menyampaikan agak kurang koordinasi," beber mantan Bupati Bengkulu Utara 2 periode ini.

Masih kata Imron, mendatangkan menteri itu tidak mudah. Ia membocorkan, awalnya yang mau datang ke Provinsi Bengkulu adalah Menperindag RI, Menhub, Mensos RI kemudian berganti lagi, Menperindag RI, Menhub RI, Merinstek berganti lagi Menperindag, Menhub, Mendes PDTT dan akhirnya yang datang Menhub dan Mendes DTT.

Baca juga: Nyaleg, Menteri Eko Minta Diawasi

Disinggung apakah berkaitan dengan pencalonan Eko Putro Sandjojo sebagai DPR RI dari PKB untuk Dapil Bengkulu. Imron menegaskan, hal tersebut urusan pribadi silahkan Bawaslu mengawasi.

"Kalau pak plt gubernur itu secara general menyampaikan impack, yang disampaikan pasti include dengan yang dikehendaki mahasiswa. Saya tidak berpikir politik tapi bagaimana orang luar tau Bengkulu itu ada, memperkenalkan Bengkulu itu bukan mudah apa lagi kita akan menghadapi Visit 2020 Wonderfull Bengkulu," pungkasnya.

Berikut 4 point aspirasi mahasiswa:

Poin pertama, kepada bapak M. Nasir, Menristekdikti yang seharusnya hadir dalam acara, yakni mengenai SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi) yang terus naik, khususnya di Universitas Bengkulu, apa yang mendasarinya? Karena sesuai dengan Permenristekdikti NO 39 Tahun 2017 bahwasannya biaya SPI sesuai dengan kemampuan atau kondisi ekonomi orang tua, sedangkan di UNIB masih banyak yang tidak sesuai dengan kemampuan orang tua.

Poin kedua, akses transportasi yang tidak aman, khususnya akses ke Pulau Enggano yang sangat kurang, sehingga masyarakat Enggano seperti masyarakat tertinggal, terutama akses laut. Kalau udara memang sudah ada Bandara yang dibangun disana, namun sampai sekarang tidak jelas kelanjutannya. Bahkan mahasiswa-mahasiswa Unib yang tahun ini KKN disana sampai sekarang belum bisa pulang karena terkendala cuaca, itu artinya akses transportasi disana masih sangat buruk.

Poin ketiga, masalah perindustrian, mengapa perkembangan industri di Bengkulu masih rendah, dan kecilnya investasi yang masuk.

Poin keempat, naiknya harga bahan pokok seperti telur dan daging, etika pemerintah dalam menaikkan harga BBM, kenapa harus tengah malam dan tidak diumumkan? Tau-tau paginya harga BBM sudah naik, dan kita juga ingin desa-desa yang ada di Bengkulu lebih diperhatikan lagi, karena dampak dari dana desa belum terlalu besar bagi desa-desa yang ada di Bengkulu. [nat]