Dewan Minta Pemprov Tak Terlalu Bebankan Biaya Sekolah Kepada Siswa

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota, Dediyanto/RMOLBengkulu
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota, Dediyanto/RMOLBengkulu

Banyaknya keluhan yang disampaikan orang tua siswa SMA/SMK sederajat di Kota Bengkulu terkait beban biaya sekolah yang dinilai sangat memberatkan membuat Anggota Komisi III DPRD Kota, Dediyanto angkat bicara.


Menurutnya tidak seharusnya Pemerintah Provinsi Bengkulu terlalu membebankan biaya sekolah kepada siswa di tengah goncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Bahkan Dediyanto menyebut jika dirinya menerima keluhan siswa yang ijazahnya ditahan akibat belum membayar biaya sekolah.

"Saya pikir sistem seperti ini menunjukkan bahwa Pemprov telah mengambaikan nilai-nilai toleransi kepada masyarakat. Kami menerima laporan bahwa ada siswa yang tidak bisa ikut ijian karena belum bayar SPP, ada juga yang ijazahnya ditahan karena belum bayar uang sekolah. Ini memprihatinkan," katanya kepada awak media, Senin (16/08).

Menurutnya pemerintah provinsi seharusnya dapat memberikan sedikit keringanan kepada masyarakat mengingat kondisi ekonomi sedang tidak baik. Ia pun mengaku akan berkoordinasi dengan DPRD Provinsi yang membidangi sektor pendidikan agar dapat memanggil OPD terkait untuk mencari solusi terbaik.

"Karena SMA/SMK ini ranahnya provinsi, maka nanti kami di Komisi III DPRD Kota tentu akan berkoordinasi dengan dewan provinsi. Harapannya nanti aspirasi masyarakat Kota Bengkulu terkait biaya sekolah ini dapat didengar oleh pemerintah provinsi," tambahnya.

Ia pun membandingkan hal tersebut dengan kebijakan yang diambil Pemkot. Menurutnya Walikota Helmi Hasan telah memberikan solusi konkret dengan segala kemudahan bagi siswa SD dan SMP sederajat di Kota Bengkulu.

"Kota Bengkulu alhamdulillah tidak ada kita terima keluhan yang berkaitan dengan biaya pendidikan. Walikota bahkan telah membuat edaran agar sekolah tidak boleh memberatkan siswa dengan urusan biaya bahkan untuk seragam sekolah sekalipun," tutupnya. [ogi]