Berwisata Ke Bali, Turis Tak Perlu Khawatir

RMOLBengkulu. Dalam rapat persiapan International Monetary Fund (IMF) 2018, seluruh Duta Besar di Indonesia diingatkan untuk tidak khawatir jika ada warga negara mereka ingin berwisata ke Bali.


RMOLBengkulu. Dalam rapat persiapan International Monetary Fund (IMF) 2018, seluruh Duta Besar di Indonesia diingatkan untuk tidak khawatir jika ada warga negara mereka ingin berwisata ke Bali.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan sekaligus sebagai ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB kepada 39 Duta Besar dan perwakilan kedutaan besar negara-negara asing di Indonesia.

"Hal terpenting dari kunjungan ini, kami ingin sampaikan kepada Anda sekalian adalah bahwa bepergian ke Bali aman. Saya harap Anda membantu menyampaikan pesan ini kepada pemerintah dan masyarakat di negara Anda," papar Menko Luhut di Bali seperti dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8).

Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati juga menjelaskan tentang situasi terkini dari Gunung Agung dan dampak Gempa Lombok.

"Letusan Gunung Agung hanya berdampak pada area beberapa radius kilometer dari puncak gunung. Kepala BMKG telah menyampaikan informasi yang detil dan juga sudah menjelaskan secara detail tentang gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Lombok untuk Anda semua," jelasnya.

Menko Luhut menyebutkan informasi kepada para perwakilan negara-negara sahabat tersebut untuk keselamatan bagi para peserta dan rencana kontingensi yang akan dilakukan jika terjadi bencana.

Selain itu rapat yang berlangsung selama dua hari tersebut, para Dubes dan perwakilan negara-negara sahabat tersebut melakukan mendapat penjelasan dari Panitia Nasional mengenai detil acara, segala aspeknya termasuk keamanan bagi para peserta.

Menko Luhut juga berkomitmen akan memimpin langsung operasi penyelamatan jika terjadi bencana pada  berlangsung 10-13 Oktober mendatang itu.

"Dengan membantu mempromosikan Indonesia sebagai tujuan berlibur, akan membuka kolaborasi dengan negara kita. Kita bisa bertukar informasi, meningkatkan hubungan bisnis dan kebudayaan," tutupnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL. [nat]