Pengakuan Istri Terduga Teroris, HP Jadul Ikut Disita

RMOLBengkulu. Dw, istri terduga teroris YS yang diciduk Densus 88 anti teror (AT) di kediamannya di Desa Markisa SP 2 Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), membenarkan adanya peristiwa penangkapan suaminya tersebut tempo hari, (18/5).


RMOLBengkulu. Dw, istri terduga teroris YS yang diciduk Densus 88 anti teror (AT) di kediamannya di Desa Markisa SP 2 Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), membenarkan adanya peristiwa penangkapan suaminya tersebut tempo hari, (18/5).

Dw yang didampingi putranya yang baru berumur sekitar 4,5 tahun, terlihat sedih, bingung dan bercampur marah.

Betapa tidak, penangkapan itu kata dia, berlangsung persis di hadapan anaknya yang masih kecil. Sampai-sampai anaknya tersebut berteriak histeris.

"Mereka datang cepet banget. Gak ada sopan santun sama sekali. Saya belum pakai jilbab mereka sudah masuk seenaknya. Gak ada bukti apa-apa dan gak ada omongan apa-apa, suami saya langsung dibawa. Dan penangkapan itu di depan anak saya pula. Malah dia (anaknya,red) sampai histeris," ungkap Dw seperti diberitakan RMOLSumsel, Sabtu (19/5).

Para petugas itu, beber dia, juga sempat mengobrak-abrik rumahnya. Mungkin mencari barang bukti yang dimaksud.

"Mereka obrak-abrik, tapi memang gak ada apa-apa di rumah ini. Dari sini mereka cuma bawa hape jadul buat isi pulsa sama laptop saya waktu kuliah. Isinya dokumen saya waktu kuliah," ungkapnya.

Dw mengaku tak habis pikir dengan penangkapan suaminya. Sebab menurut dia, suaminya itu tidak pernah neko-neko.

Sehari-harinya pun kerjanya hanya nyadap karet, kemudian pulang dan membantu dirinya berjualan di warung kecil-kecilan depan rumahnya sendiri.

"Dia gak neko-neko. Mbah depan rumah saya ini tahu kok," katanya.

Paling banter, lanjut Dw, dalam tiga atau dua hari sekali, suaminya pergi ke pasar. Itupun keperluannya untuk belanja keperluan dagangan. Kemudian pulang.

"Dia itu gak pernah ninggalin saya, apalagi pergi kemana-mana dalam waktu lama," sebut Dw.

Ia berharap, suaminya dapat segera dikembalikan dalam keadaan selamat tanpa luka sedikitpun, jikalau memang suaminya tidak terkait atau terlibat apapun dengan teroris. Apalagi saat dibawa, suaminya itu memang tidak melakukan perlawanan dan mengikuti saja perintah petugas.

"Kami tidak tahu apa-apa loh pak. Mereka datang tiba-tiba. Kalau memang pernah ada keterlibatan dengan kakaknya yang pernah ditangkap, kenapa tidak dari dulu, Kenapa baru sekarang. Dan kami tidak tahu apa-apa. Saya minta suami saya dikembalikan dalam keadaan selamat jangan ada luka sedikitpun," tandasnya. [nat]