ASN Puskesmas di Lebong yang Kabur dengan Pria Lain Jalani 'Punjung Sawo'

MD saat menggelar punjung sawo di Desa Karang Dapo Atas Kecamatan Bingin Kuning, tadi malam Sabtu (24/6)/RMOLBengkulu
MD saat menggelar punjung sawo di Desa Karang Dapo Atas Kecamatan Bingin Kuning, tadi malam Sabtu (24/6)/RMOLBengkulu

Seorang ASN berinisial MD di sebuah puskesmas Kabupaten Lebong yang dilaporkan hilang oleh suaminya, lantas ditemukan polisi tinggal bersama pria lain di Sumsel, mengikuti sanksi adat, tadi malam.


Acara sanksi adat yang dinamai dengan 'punjung sawo' itu digelar di kediamannya di Desa Karang Dapo Atas Kecamatan Bingin Kuning, Sabtu (24/6) sekitar pukul 19.00 WIB.

Hal itu dibenarkan Penjabat Kades Karang Dapo Atas, Biro kepada wartawan. "Iya, acaranya sesudah waktu salat Maghrib," kata Biro.

Dia menambahkan, kegiatan itu digelar untuk menyampaikan permohonan maaf dari MD lantaran sudah membuat gaduh di desa. Sekaligus menyampaikan ucapan syukur MD pulang dalam keadaan selamat. Tak hanya itu, acara juga dilanjutkan tahlilan dan do'a selamat.

"Acaranya minta maaf di Desa karena sudah buat gaduh, dan ucapan terima kasih dari suaminya karena istri pulang dengan selamat," ungkapnya.

Selanjutnya, Biro berharap, gelaran ritual 'punjung sawo' ini kedepan menjadi pelajaran warganya. Sehingga, kedepan tidak melakukan perbuatan amoral tersebut.

"Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi, dan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik kedepannya," demikian Biro.

Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Lebong, Nedy Aryanto menyampaikan, dari hasil koordinasi pihaknya, desa sepakat memutuskan perempuan bersuami itu harus menjalani ritual adat “punjung sawo” atau permohonan maaf dengan menyediakan makanan untuk disantap bersama.

Menurutnya, punjung sawo digelar karena perempuan itu dianggap melakukan pelanggaran berat. Salah satunya membuat gaduh di tengah masyarakat dengan pergi mengikuti pria lain.

"Beberapa peristiwa sebelumnya, mungkin ada peristiwa melanggar adat. Maka pada hari ini kita akan melakukan penyelesaian melalui sanksi adat," ujar Nedy.

Dia berharap, dengan digelarnya punjung sawo ini, seorang oknum ASN Puskesmas dibawah naungan Dinkes itu dapat kembali diterima dengan baik di tengah masyarakat.

"Kemudian, permohonan maaf ini juga salah satu titik awal untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat. Apalagi ini terkait moral dan adat, tentu harus diselesaikan secara adat," tuturnya.

Sebelumnya, diketahui seorang PNS berinisial MD dilaporkan hilang oleh suaminya. Namun, akhirnya MD ditemukan tinggal bersama laki-laki lain di sebuah perumahan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Saat ini MD dan laki-laki tersebut sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulang lagi dan tidak saling kontak di Mapolres Lebong Bengkulu.