Akibat Keluarga Pasien Covid-19 Tidak Jujur, 21 Tenaga Medis Diisolasi

RMOLBengkulu. Sebanyak 21 tenaga kesehatan Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.


RMOLBengkulu. Sebanyak 21 tenaga kesehatan Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Keputusan itu dilakukan setelah diketahui mereka melakukan kontak dengan pasien yang terindikasi terpapar Covid-19.

Para tenaga medis yang kini berstatus orang tanpa gejala (OTG) tersebut masing-masing terdiri dari 18 orang perawat ICU dan IGD, 1 orang dokter spesial saraf, dan 2 orang dokter umum.

Kepala Rumah Sakit Ciremai, Letkol dr Andre Novan memaparkan, hal tersebut bermula saat pihaknya mencurigai salah satu pasien yang dibawa oleh pihak keluarganya dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan gangguan pernapasan.

Dikatakan dr Andre, saat pihaknya menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait keluhan, riwayat perjalan pasien, dan lain sebagainya, pihak keluarga terus menyangkal dan bersikukuh bahwa pasien tidak pernah melakukan perjalanan kemanapun atau berkontak dengan PDP.

Namun demikian, belakang diketahui bahwa pasien yang telah meninggal dunia pada tanggal (15/4) dengan status PDP itu pernah melakukan kontak dengan dua orang anggota keluarganya yang sebelumnya telah meninggal dunia yang juga berstatus PDP.

"Dari awal kami tidak tahu bahwa pasien sebelumnya telah melakukan kontak dengan pasien PDP Covid-19 yang meninggal. Karena pihak keluarga tidak jujur saat kami ajukan pertanyaan. Salah satu keluarganya bahkan marah ketika kami cecar dengan sejumlah pertanyaan tersebut,” ungkapnya, Senin (20/4).

Oleh sebabnya, sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19, pihaknya lantas mendata tenaga medis yang melakukan kontak atau berinteraksi dengan pasien tersebut sebelum kemudian dilakukan isolasi mandiri.

Dr Andre menegaskan, hal tersebut merupakan buntut dari ketidakjujuran pihak keluarga pasien saat diajukan sejumlah pertanyaan.

"Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Besok akan dilakukan rapid test kepada 21 orang tenaga kesehatan tersebut,” pungkasnya dilaporkan Kantor Berita RMOLJabar. [tmc]