RMOLBengkulu. CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan, pada Pilpres 2019, suara Jokowi di daerah-daerah yang banyak penduduk muslimnya menurun drastis. Hal itu terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
- Tidak Hanya Tik Tok, Aplikasi Lain Yang Punya Dampak Buruk Harus Ditutup
- KPU Beri Waktu Tiga Hari Bagi Penggugat Pilwakot Bengkulu
- Hasilnya Nyata, Menko Airlangga Minta Polri Terus Kawal PPKM Mikro Dan Vaksinasi
Baca Juga
RMOLBengkulu. CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan, pada Pilpres 2019, suara Jokowi di daerah-daerah yang banyak penduduk muslimnya menurun drastis. Hal itu terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Namun hal itu justru tidak berpengaruh di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurutnya Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi muslim terbesar di negeri ini. Dukungan NU-lah yang membuat calon presiden petahana Jokowi meraih kemenangan di ajang Pilpres 2019.
"Tapi hal itu tidak terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya dalam diskusi bertajuk â€Populisme Agama dalam Demokrasi Elektoral 2019â€, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Sebab, menurut dia, warga NU di dua daerah padat penduduk itu patuh terhadap para petinggi mereka. Sementara, hampir semua petinggi NU sudah menyatakan dukungan untuk Jokowi.
"2014 Habib Luthfi, kiai Syaid, Mbah Moen mendukung Prabowo. Sementara Khofifah, Said Ali, Cak Imin mendukung Jokowi-JK. Sekarang semua poros di belakang Jokowi. Poros Kramat NU, Poros Raden Saleh PKB, dan Poros Langit Habib Luthfi, kiai Syaid, Mbah Moen, Poros Ciganjur Yenny Wahid," jelasnya dilansir RMOL.id. [tmc]
- Ketua DPR: Nilai Tukar Rupiah Harus Tetap Terjaga
- Syarat Kesehatan Caleg Bisa Lewat Puskesmas
- Dilirik Masyarakat, Elektabilitas Partai PSI Kalahkan Partai Pendahulu