Tolak Pemindahan Tiang Listrik, ASN Diduga Pukul Petani Pakai Batu

RMOLBengkulu. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Camat Lebong Selatan, inisial PH (51) harus berhubungan dengan hukum setelah terlibat perkelahian dengan salah seorang petani bernama Sujarno (54) warga Desa Tik Jeniak, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong.


RMOLBengkulu. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Camat Lebong Selatan, inisial PH (51) harus berhubungan dengan hukum setelah terlibat perkelahian dengan salah seorang petani bernama Sujarno (54) warga Desa Tik Jeniak, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong.

Keduanya diduga ribut lantaran menolak pemindahan tiang listrik di kawasan Desa Tik Jeniak. Kejadian terjadi, sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (4/7) lalu. Selain itu, pemindahan tiang listrik imbas dari pelebaran jalan  yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan (PUPRP) Lebong mulai dari desa Karang Dapo Atas, Kecamatan Bingin Kuning, hingga Kelurahan Turan Lalang, Kecamatan Lebong Selatan.

Data terhimpun, perkelahian bermula saat keduanya memantau petugas PLN menggali tanah dimana tiang listrik akan ditempatkan. Persisnya antara rumah milik korban dengan rumah Saimul warga setempat.

Dari lokasi kejadian, tanah yang digali itu ternyata banyak batuan. Sehingga, penempatan tiang listrik diusulkan bergeser ke halaman rumah Saimul. Sebelum dipindahkan, terduga pelaku menyarankan bekoordinasi terlebih dahulu dengan pemilik rumah, yang pada saat itu tidak berada dilokasi.

Sementara, terduga pelaku langsung mengambil sepeda motor guna koordinasikan dengan pemilik rumah. Melihat hal itu, korban langsung menyambangi terduga pelaku serta akhirnya terjadi cekcok mulut.

"Dari keterangan pelaku, ia dipukul setelah naik diatas sepeda motornya,"ujar Kapolres Lebong, AKBP Andree Ghama Putra melalui Kapolsek Lebong Selatan, Iptu Lunardi Naibaho, Jum'at (6/7) siang.

Dia menambahkan, kepala korban dibagian belakang berdarah akibat dipukul pelaku dengan menggunakan sebuah batu. Beruntung pada saat itu, keduanya berhasil dipisahkan warga dan korban langsung dilarikan ke Pukesmas Tes guna mendapatkan perawatan medis.

"Sedangkan, alasan korban kenapa posisinya harus didepan ruman ibu saimul, karena ada batu besar didalamnya. Sehingga, tak bisa digali oleh petugas PLN. Saat ini pelaku belum ditetapkan tersangka karena masih dimintai keterangan," demikian Kapolsek. [ogi]