RMOLBengkulu.Posisi TNI dalam setiap pelaksanaan pemilu memang harus netral. Namun demikian, netral bukan berarti TNI buta terhadap politik.
- Alumni IMM Sulsel Minta Maaf Ke Menteri Amran
- Sengsara Kalau Jokowi 2 Periode!
- Cegah Gesekan Pasca Pemilihan, Partai Dan Paslon Diminta Menahan Diri
Baca Juga
RMOLBengkulu. Posisi TNI dalam setiap pelaksanaan pemilu memang harus netral. Namun demikian, netral bukan berarti TNI buta terhadap politik.
Begitu kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari saat memberi pembekalan para Perwira Siswa Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Pasis Dikreg Seskoal) di Seskoal, Jakarta, Kamis (13/9).
Menurutnya, setiap anggota TNI harus bisa memahami dunia politik.
Setiap prajurit harus dibekali dengan pengetahuan yang luas tentang politik agar paham dan menghindari jika ada kekuatan politik yang berusaha menarik mereka,†ujarnya.
Dalam pembekalan itu, Kharis mengulas tentang peran politik militer yang didefinisikan sebagai keterlibatan militer secara disengaja dan substansial dalam proses pembuatan, pengalokasian kekuasaan, nilai-nilai politik, sosial, dan ekonomi.
Dia juga menjelaskan konsep pembangunan kekuatan TNI ke depan melalui pembangunan Minimum Essential Forces (MEF).
TNI melakukan transformasi dalam rangka menuju TNI yang profesional dan modern,†terangnya.
Pembekalan itu dihadiri oleh Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI TSNB. Hutabarat, Seklem Seskoal Kolonel Laut (S) Hardiko, dan para pejabat utama serta patun dosen Seskoal. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Demokrat Kota Bengkulu Siap Jadi Juara Pileg 2019
- Senin Depan DPRD Kota Gelar Paripurna PAW Erna Sari Dewi
- Periode 16 hingga 31 Agustus, Harga Referensi CPO Naik