Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp 35 triliun atau 0,17 persen dari produk domestik bruto (PDB) per (12/12).
- Demo Peringatan Setahun Penembakan Pimpinan Media: Presiden Diminta Perintahkan Kapolri Berhentikan Kapolda Bengkulu
- Bengkulu Dari 19 Daerah Yang Ditegur Mendagri Karena Tahan Anggaran
- Pemerintah Sudan Ajak JMSI Kembangkan Strategi Alternatif, Ini Respon Teguh Santosa
Baca Juga
"APBN defisit Rp 35 triliun atau 0,17 persen dari PDB," kata Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita, secara virtual pada Jumat (15/12).
Adapun dalam rinciannya, Sri Mulyani mengatakan defisit APBN itu terjadi lantaran belanja negara mencapai Rp 2.588,2 triliun, sedangkan penerimaan negara sebesar Rp 2.553,2 triliun.
Menurut Sri, realisasi belanja semakin optimal dalam menyerap batas yang ditetapkan. Selain itu, dikatakan Sri, defisit ini juga lebih rendah daripada yang mereka perkirakan, yaitu sekitar Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen terhadap PDB.
"APBN awal defisitnya itu didesain di Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen PDB, jadi defisit kita di 12 Desember yang hanya RP35 triliun terbilang kecil," ujarnya.
- Ini Dia Prioritas Formasi CPNS 6 Tahun Kedepan
- Usai Lebaran, Dana Desa Tahap II Cair
- Terima Remisi, Satu Napikor Hirup Udara Bebas