Satu Orang PDP Di Bengkulu Meninggal Dunia

RMOLBengkulu. Satu warga Kota Bengkulu dengan nomor kasus 32 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Kamis (26/3).


RMOLBengkulu. Satu warga Kota Bengkulu dengan nomor kasus 32 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Kamis (26/3).

Pasien dengan usia 77 tahun ini meninggal dunia pada pukul 10.45 WIB, dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Direktur RSUD M.Yunus Bengkulu, Ismir Fahri didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni saat konferensi pers di kantor Dinkes Provinsi Bengkulu.

Dirinya mengatakan, pasien tersebut mengalami perburukan klinis yang sangat cepat. Hal inilah yang membedakan pneumonia biasa dengan pneumonia covid.

"Walaupun kita harus menunggu konfirmasi terkait pasien ini tapi kita semua masih berharap kasus-kasus yang kita dapatkan ini mudah-mudahan memang belum terkonfirmasi positif. Hanya, kewaspadaan kita tetap tinggi, kita lebih baik menganggap kecurigaan daripada kita menganggap biasa-biasa saja malah bisa membahayakan lingkungan," kata Ismir Fahri.

"Sebelumnya dia terkonfirmasi ODP, sekarang kita naikkan status menjadi PDP," sambungnya.

Dirinya melihat, ada kecurigaan tinggi pada klinis perburukan yang terjadi sangat cepat pada pasien PDP tersebut.

Telebih lagi, pasien ini memiliki riwayat perjalanan membesuk keluarganya di rumah sakit palembang pada tanggal 15 Maret 2020. Kemudian pada tanggal 16 Maret 2020 kembali ke Kota Bengkulu dan mengeluh sakit demam.

"Sepulang dari sana, pasien mengeluhkan demam, dan sudah berobat ke dokter. Diperkirakan dengan gejala awal demam berdarah. Sehingga di rujuk di salah satu rumah sakit swasta di Bengkulu dan menjalani perawatan," jelasnya.

Dalam perawatan, pasien mengarah menuju sakit DBD. Itu terlihat jelas karena ada tanda-tanda penurunan trombosit dan pemeriksaan serologi swannya positif.

Tetapi, beberapa hari dalam perawatan,  kondisinya mengalami perburukan dan timbul gejala sesak nafas yang berat. Perburukan dengan waktu singkat ini yang pada orang tua, kadang-kadang gejala itu tidak secara spesifik bisa disebutkan.

"Sehingga kewaspadaan itu muncul, dan dilakukan konsultasi di RSUD M.Yunus apakah arahnya ke covid-19 atau tidak," tutup Ismir.

Sebelumnya, satu orang dengan status PDP juga dinyatakan meninggal dunia belum lama ini. Dengan demikian total PDP di Provinsi Bengkulu saat ini berjumlah 2 orang dari total PDP, yaitu 4 orang. [tmc]