RMOLBengkulu. Masa Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 hanya tinggal menghitung bulan saja. Beragam usaha akan dilakukan calon legislatif (caleg). Menebar janji - janji kepada masyarakat agar mau memilih, sampai dengan nekat mengeluarkan modal banyak.
- Ratusan Kendaraan Belum Bayar Pajak, Kerugian Negara Berpotensi Rp 1 Miliar
- Sambut Wisatawan, Danau Picung Berbenah
- Sambut Ramadhan, Lazismu Bengkulu Gelar Back To Masjid
Baca Juga
RMOLBengkulu. Masa Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 hanya tinggal menghitung bulan saja. Beragam usaha akan dilakukan calon legislatif (caleg). Menebar janji - janji kepada masyarakat agar mau memilih, sampai dengan nekat mengeluarkan modal banyak.
Masyarakat tentunya akan menjadi sasaran empuk ajang lima tahunan tersebut. Pasalnya, mereka mempunyai hak pilih dalam penentuan kemenangan setiap caleg.
Pada pileg 2019 mendatang tampaknya akan semakin seru. Sebab, selain sejumlah partai semakin banyak dan jumlah caleg pun akan makin banyak pula.
Salah satu praktisi hukum asal Lebong, Anwar Sadad, mengungkapkan, menjelang Pileg 2019 nanti, banyak angin surga atau janji - janji yang dilontarkan sejumlah elite politik.
"Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat harus benar - benar pintar memilih. Jangan sampai apa yang para caleg janjikan pada saat kampanye hanya sekedar angin surga saja," ujar Sadad, sapaan akrabnya, kepada RMOLBengkulu, Senin (23/7) sore.
Lanjut Sadad menjelaskan, pintar memilih yang dimaksudkan adalah ketika menjelang pileg banyak yang termakan janji para caleg, namun dikemudian hari tidak dapat terealisasikan.
"Jangan sampai, kita yang sudah memilih caleg tersebut menelan kekecewaan. Akhirnya, timbullah saling menyalahkan dikemudian hari," sambungnya.
Kata Anwar, masyarakat saat ini harus kenali secara mendalam identitas setiap caleg tersebut. Selain dari jejak pergaulan, juga dilihat dari kepedulian. Baik itu kepedulian bidang sosial, agama, maupun bidang lainnya. "Jadi, begini kalau banyak yang berjanji untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat. Saya rasa tidak semestinya harus menjadi anggota dprd," imbuhnya.
Dia juga mengimbau, budaya money politik juga harus dihindari menjelang pemungutan suara tersebut. "Setelah ada caleg terpilih karena dari proses money politik. Maka, mereka tidak ada beban lagi terhadap masyarakat yang memilihnya. Karena mereka beranggapan bisa duduk karena uang. Tentunya, menjelang pileg kita harus berani katakan tidak terhadap money politik," demikian Sadad. [ogi]
- Gusril Rombak Pejabat Kaur
- 38 Tahun Jalan Simpang Tiga Padang Guci Tak Pernah Dibangun
- 43 Warga Terserang DBD, Salah Satunya Meninggal Dunia