Rumah Dan Sawah Warga Terendam Banjir, Diantaranya Milik Wabup

RMOLBengkulu. Puluhan hektare sawah dan rumah warga Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, terendam banjir, Senin (11/2) kemarin, sekitar pukul 17.05 WIB. Tak Hanya itu, jalan dan fasilitas umum turut juga terendam banjir.


RMOLBengkulu. Puluhan hektare sawah dan rumah warga Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, terendam banjir, Senin (11/2) kemarin, sekitar pukul 17.05 WIB. Tak Hanya itu, jalan dan fasilitas umum turut juga terendam banjir.

Kapolsek Lebong Tengah, Iptu Edi Suprianto, dilokasi menceritakan, banjir itu usai hujan beberapa jam yang mengguyur wilayah itu. Sehingga, menyebabkan aliran Sungai Bioa Nge'ai  meluap ke pemukiman warga.

"Tidak ada korban jiwa, tapi banjir tersebut menyebabkan 12 rumah dan sekitar 10 hektare sawah warga terendam. Termasuk rumah dan sawah milik Wabup (Wawan Fernandez, red) Lebong," kata Edi kepada RMOLBengkulu.

Meluapnya aliran anak sungai ke badan jalan perbatasan antara Desa Semelako 1 dan Desa Karang Anyar itu, sempat membuat akses lalu lintas warga sekitar lumpuh. Meskipun, sejumlah pengendara nekat menerobos aliran air tersebut.

Sebab, panjang aliran air yang masuk ke badan jalan mencapai 30 hingga 40 meter. Sedangkan, ketinggian air 50 cm atau hingga lutut orang dewasa.

"Demi keamanan, kita larang dulu motor lewat. Karena ada motor sudah banyak yang berhenti karena air masuk ke mesin, jadinya mogok. Sedangkan, mobil bak tinggi kita persilahkan," jelas Edi.

Walaupun demikian, Edi menambahkan, banjir tersebut tidak bertahan lama atau air sudah surut pada pukul 19.20 WIB. Meski sudah surut, namun kondisi ini sempat meresahkan warga setempat.

"Para pengendara yang melewati jalur itu terpaksa jalan kaki. Begitu juga rumah - rumah yang digenangi air membuat banyak lumpur masuk ke halaman rumah. Tapi, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," tutupnya.

Terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Wawan Fernandez, saat dikonfirmasi membenarkan jika sawah miliknya terkena imbas banjir kemarin sore.

Lahan sawah miliknya itu masih berumur 3 bulan seluas 4 hektare.  Digarap warga setempat dengan harapan mendukung produksi pertanian di Kabupaten Lebong.

"Betul. Tadi malam kondisi sawah seperti lautan air. Padahal sebentar lagi mau panen. Banjir di Desa Semelako dikarenakan pertemuan dua arus sungai Bioa Kotok dan Bioa Nge'ai," tuturnya.

Dia juga menegaskan, kedepannya ini menjadi catatan bagi Pemkab Lebong untuk menanggulangi sejumlah muara sungai di Lebong.

"Inilah gunanya Jasindo untuk meindungi kerugian panen akibat banjir. Dari dulu saya sudah himbau, Ini kerja berat Dinas PUPRP untuk menuntaskan soal arus sungai," demikian Wabup. [ogi]