Realisasi PAD Lebong Semester Pertama Dibawah 50 Persen

RMOLBengkulu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Lebong, sampai akhir semester pertama baru mencapai 40 persen atau kurang lebih Rp 8,4 miliar dari target Rp 20,7 miliar dalam struktur APBD Lebong tahun 2018. Sehingga berdasarkan angka-angka tersebut, itu berarti masih ada selisih kurang sebanyak Rp 12 miliar lebih.


RMOLBengkulu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Lebong, sampai akhir semester pertama baru mencapai 40 persen atau kurang lebih Rp 8,4 miliar dari target Rp 20,7 miliar dalam struktur APBD Lebong tahun 2018. Sehingga berdasarkan angka-angka tersebut, itu berarti masih ada selisih kurang sebanyak Rp 12 miliar lebih.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Wuwun Mirza melalui Kabid Pendapatan, Rudi Hartono, mengatakan, realisasi PAD tersebut berasal dari lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lebong.

Rekapitulasi penerimaan OPD pemungut per Juni 2018, meliputi BKD sebesar Rp 8,1 miliar dari target setahun Rp 19,5 miliar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rp 9 juta dari 50 juta, Dinas Pariwisata Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Rp 20,2 juta dari 27 juta, Dinas PUPRP Rp 60,6 juta dari Rp 195 juta.

Kemudian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Rp 41,8 juta dari Rp 410 juta, Sekretariat Daerah (Setda) Bagian Umum Rp 14,7 juta dari Rp 90 juta, Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Rp 4,8 juta dari Rp 278 juta, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Rp 147 juta dari Rp 200 juta.

"Untuk Dinkes masih rendah, karena RSUD belum menyampaikan laporan dengan pihak kita. Namun, kami sangat yakin PAD yang ditetapkan pada tahun ini akan tercapai," ujar Rudi kepada RMOLBengkulu, Selasa (31/7) siang.

Selain itu, lanjut Rudi, OPD yang menerima PAD diatas 70 persen hingga Juni 2018, yaitu Disparpora dengan realisasi Rp 20 juta, serta DPM-PTSP dengan realisasi Rp 147 juta.

"Hasil rapat evaluasi hari ini (Selasa, red) seluruh OPD optimis hingga bulan Desember mendatang target PAD tercapai 100 persen. Karena biasanya banyak OPD baru terealisasi di triwulan ketiga," demikian Rudi. [ogi]