Provinsi Bengkulu Masih Menyandang Predikat Termiskin Ke Dua Setelah Aceh

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani menyampaikan jika saat ini Bengkulu masih menduduki peringkat kelompok termiskin kedua di Sumatera setelah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani menyampaikan jika saat ini Bengkulu masih menduduki peringkat kelompok termiskin kedua di Sumatera setelah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Hal ini menurutnya berdasarkan masih banyak wilayah belum tersentuh listrik, jalur produksi belum baik, tingkat penghasilan yang masih rendah. Sehingga menyebabkan perekonomian Provinsi Bengkulu tergolong buruk.

Dyah juga mengungkapkan, berdasarkan data survei yang dilakukan oleh BPS terdapat 4 kabupaten yang masih menjadi prioritas peningkatan perekonomian, karena kabupaten ini masih tergolong termiskin diantara kabupaten dan kota lainnya, diantaranya, Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, disusul Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Kepahiang, Bengkulu Utara, Mukomuko, Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dimana persentase kemiskinan Provinsi Bengkulu pada periode Maret 2016 yakni mencapai 17,85 persen turun menjadi 16,45 persen di Maret 2017 dengan total jumlah masyarakat miskin 316.900 jiwa.

Ia menilai, hal ini biasa terjadi akibat masih adanya daerah yang terisolir seperti jalan desa yang belum dibangun atau diperbaiki.
Selain itu, adanya indikasi data dari Badan Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan atau BNP2K dan BPS yang belum kompak terkait data kemiskinan.

"Hal ini sangat disayangkan mengingat Bengkulu dikenal dengan daerah yang kaya akan hasil alamnya, seperti komoditi perkebunan serta pertanian. Tingkat kemiskinan ini juga bisa bertambah jika kita melihat dari kondisi ekonomi saat ini," jelas Dyah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi, juga terjadi akibat banyaknya uang yang beredar dan yang dibelanjakan ke luar daerah, sehingga masyarakat Bengkulu tidak dapat merasakan kesejahteraan.

Selain itu juga disebabkan oleh sektor industri Bengkulu yang belum memadai sehingga sektor usaha di Bengkulu sangat berketergantungan dengan daerah luar.

Sementara itu desa tertinggal juga mempengaruhi kenapa Provinsi Bengkulu masih bertahan di urutan ke dua termiskin. Guna menunjang kemajuan desa tertinggal ini lanjut Dyah pembangunan hendaknya diprioritaskan pada pembangunan dan perbaikan jalan sentra produksi, jalan utama hingga jalan penghubung antardesa.

Ia menjelaskan, desa tertinggal terbanyak berada di Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Mukomuko, Lebong, Kepahiang, dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Untuk penghitungan garis kemiskinan sendiri, Dyah menyampaikan bahwa BPS melakukan cara dengan menghitung konsumsi kebutuhan pokok pangan berdasarkan 52 komoditi pangan yang dapat ditentukan dengan harga kalorinya.

Garis kemiskinan makanan yang dihitung dari kalorinya, kemudian juga kebutuhan non pangan dihitung berdasarkan 46 jenis komoditi non pangan yang besarannya berbeda dan ditentukan oleh kebutuhan minimum setiap komoditi berdasarkan survey paket kebutuhan dasar hasil penghitungan kebutuhan pokok non pangan yang disebut garis kemiskinan non makanan. [Y21]