Program Pembangunan Rohidin Bantu Turunkan Kemiskinan

RMOLBengkulu. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat persentase penduduk miskin menunjukan trend penurunan, di mana pada September 2018 sebesar 15,41 persen turun menjadi 14,91 persen pada bulan September 2019.


RMOLBengkulu. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat persentase penduduk miskin menunjukan trend penurunan, di mana pada September 2018 sebesar 15,41 persen turun menjadi 14,91 persen pada bulan September 2019.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugra Kuswardani, bahwa penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

"Persentase penduduk miskin dari September 2018 sampai 2019 mengalami penurunan 0,5 persen poin," ujar Dyah Anugrah Kuswardani, Rabu (15/1) kepada RMOLBengkulu.

Salah satu faktornya juga didukung oleh program pembangunan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Misalnya, penguatan UMKM, PKH, dan program-program pemerintah lainnya yang diperuntukan kepada masyarakat.

"Selain tingkat inflansi yang terkendali, tingkat pengangguran yang menurun juga mempengaruhi persentase kemiskinan, program-program yang diluncurkan oleh pemerintah mempengaruhi daya beli kelompok paling bawah atau desil 1 yang mana saat ini naik menjadi 8 persen," sambungnya.

Sementara itu, perkembangan jumlah penduduk miskin Provinsi Bengkulu juga ditunjukan dari bulan September 2018 sampai dengan September 2019 juga mengalami penurunan dari 303.545 orang menjadi 298.004 orang.

"Jumlah ini juga menunjukan adanya penurunan penduduk miskin yaitu sebesar 5.541 orang," tambah Dyah.

Lebih jauh, Dyah menjelaskan, bahwa komoditi inilah yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan, seperti komoditi makanan dan komiditi makanan.

Selain itu, indeks kedalaman kemiskinan (p1) dan indeks keparahan kemiskinan (p2) juga berpengarug dalam persentase kemiskinan di Provinsi Bengkulu.


Yang mana indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran diantara Penduduk miskin.

"Indeks kedalaman kemiskinan turun dari 2,35 pada September 2018 menjadi 2,01 pada September 2019 indeks keparahan kemiskinan juga turun dari 0,52 menjadi 0,45 pada periode yang sama," paparnya.

Dari hal-hal tersebut membuat Provinsi Bengkulu menjadi Provinsi yang mengalami penurunan kemiskinan yang cukup tinggi dibanding provinsi lainnya.

"Bengkulu merupakan provinsi yang mengalami penurunan tertinggi dan juga  penurunan kemiskinan yang cukup signifikan," tutup Dyah Anugra. [tmc]