Polisi Bongkar Pemodal Upal, Masyarakat Diminta Waspada

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, menghimbau kepada masyarakat supaya lebih waspada saat menerima uang dari pihak lain. Hal itu dilakukan untuk mewaspadai peredaran uang palsu (upal) di tanah air.


 Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, menghimbau kepada masyarakat supaya lebih waspada saat menerima uang dari pihak lain. Hal itu dilakukan untuk mewaspadai peredaran uang palsu (upal) di tanah air.

Pernyataan tersebut, sebagai respon atas terungkapnya sindikat pemodal, pembuat, dan pengedar uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang tengah ditangani Baresksim Polri. Terlebih, sindikat yang terungkap itu telah beroperasi sejak 2015.

"Meminta masyarakat untuk membeli ataupun menukar uang hanya di bank pemerintah (BUMN red) maupun bank swasta dan money changers (tempat penukaran uang, red), serta selalu waspada dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang guna meminimalisasi terjadinya penipuan uang palsu," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu, kemarin (21/4).

Merujuk keterangan Bareskrim Polri, sindikat uang palsu itu melibatkan dokter berinisial AP sebagai pemodal. Sindikat  itu juga memalsukan uang asing.

Bamsoet menegaskan, Polri harus mengusut tuntas sindikat itu. Menurutnya, harus ada hukuman berat bagi pihak-pihak yang terlibat sindikat uang palsu demi menimbulkan efek jera.

"Apalagi, ini sindikatnya sudah beroperasi sejak 2015," sebutnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) untuk terus mengawasi peredaran uang yang ada.

"Karena biasanya peredaran uang palsu marak jelang pilkada dan lebaran," pungkasnya. [nat]