PHI Ke-90 , Ibu-Ibu Bebas Tidak Masak

RMOLBengkulu. Peringatan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember selalu memberikan perhatian tersendiri bagi masyarakat Indonesia tanpa terkecuali di Provinsi Bengkulu.


RMOLBengkulu. Peringatan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember selalu memberikan perhatian tersendiri bagi masyarakat Indonesia tanpa terkecuali di Provinsi Bengkulu.

Baru-baru ini Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengeluarkan surat himbauan dalam rangka memperingati hari ibu yang akan di peringati pada hari Sabtu (22/12) besok.

Dalam surat himbaun tersebut bertuliskan "Sehubungn Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan pada tanggal 22 Desember. Berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 316 tahun 1959 tentang hari-hari nasional yang bukan hari libur, untuk mengingatkan kita semua dalam mengenang dan menghargai jasa kaum perempuan Indonesia, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan serta diharapkan dapat mendorong peningkatan serta peran kemitraan antara perempuan dan laki-laki "

PHI yang ke-90 tahun 2018 ini diselenggarakan dengan mengusung tema "Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa"

Sehubungan dengan surat himbaun tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengeluarkan himbauan kepada Bupati/Walikota se-Provinsi Bengkulu dan Kepala OPD lingkup Provinsi Bengkulu untuk mengindahkan himbaun ini, diantaranya.

1. Setiap kegiatan Provinsi, Kabupaten/Kota untuk selalu memperhatikan perempuan sebagai ibu bangsa berperan mewujudkan ketahanan keluarga sebagai pilar membangun Provinsi/Kabupaten/Kota  yang adil dan sejahtera.

2. Meningkatkan kesetaraan hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan Provinsi Bengkulu yang bebas dari kekerasan , perdagangan orang  dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan

3. Pada peringatan hari ini pada tanggal 22 Desember tahun 2018 sebagai ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu agar kiranya para suami dapat membebas tugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya seperti memasak, merawag anak dan urusan rumah tangga lainnya. [ogi]