Pengguna Uang Digital Masih Masif, BI Gencar Lakukan Sosialisasi GNNT Dan QRIS

RMOLBengkulu. Bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Provinsi Bengkulu, Rabu (30/10) Bank Indonesia menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Quick Response Indonesia Standar (QRIS) serta implementasi pembayaran non tunai.


RMOLBengkulu. Bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Provinsi Bengkulu,  Rabu (30/10) Bank Indonesia menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Quick Response Indonesia Standar (QRIS) serta implementasi pembayaran non tunai.

Sosialisasi ini diperuntukan kapada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI),  SPBU,  Pengusaha,  Cafe dan kopi se-Bengkulu.

Disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Joni Marcius bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan uang digital di Provinsi Bengkulu.

"Kita ketahui bahwa penggunaan uang digital di Provinsi Bengkulu saat ini belum masif di gunakan. Maka dari itu kita mengundang PHRI,  SPBU,  Pengusaha Cafe, dan kopi yang cukup populer di Bengkulu untuk segera beralih ke uang digital tersebut," kata Joni Marcius,  Rabu (30/10) kepada RMOLBengkulu.

Tidak hanya sosisalisasi GNNT dan QRIS saja yang dikenalkan oleh Bank Indonesia. Tetapi juga mensosialisasi cikur dan memperlakukan uang rupiah dengan baik kepada SPBU,  PHRI , pengusaha cafe dan kopi yang ada di Bengkulu.

"Intinya kita menjaga momentum,  dan kita juga hadirkan Bank agar mereka bisa langsung tanya jawab untuk proses uang digital. Disini kita juga menginformasikan bahwa semua penggunaan uang digital tersebut penyelesainnya ada di perbankan," sambungnya.

Joni Marsius berharap sosialisasi yang dilakukan ini nantinya dapat dilakukan dan diterapkan oleh para pengusaha,  baik itu PHRI,  pemilik Cafe maupun pengusaha kopi yang ada di Bengkulu.

Sebagai contoh, kata Joni.  Orang kalau membawa dompet itu sering sekali lupa, tapi tidak dengan kartu atau handphone. Maka dari itu,  dengan kecanggihan teknologi dan perkembangan zaman tentunya hal ini sangat membantu dan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi.  Karen lebih efisien, keamananya terjaga serta kemungkinan bocornya pun kecil.

"Mudah-mudahan mereka semua tertarik,  karena penggunaan uang digital ini lebih efisien. Dan kita sebagai konsumen juga melakukan pembayaran atau transaksi sesuai dengan kebutuhan," tutup Joni Marcius. [ogi]