Pena Pers Masih Belum Tajam Beritakan Kemajuan Bengkulu

Provinsi Bengkulu memiliki peranan besar dalam catatan sejarah perjalanan bangsa. Apabila Bung Karno tidak pernah dibuang pemerintah kolonial Belanda ke Bengkulu, barangkali tidak akan pernah ada negara yang bernama Republik Indonesia.


Provinsi Bengkulu memiliki peranan besar dalam catatan sejarah perjalanan bangsa. Apabila Bung Karno tidak pernah dibuang pemerintah kolonial Belanda ke Bengkulu, barangkali tidak akan pernah ada negara yang bernama Republik Indonesia.

Kalau putri Bengkulu Fatmawati tidak dipersunting Bung Karno, tidak akan ada Sang Saka Merah Putih.

Begitu antara lain yang disampaikan Plt. Gubernur Lampung, Rohidin Mersyah, saat membuka Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Rumah Dinas Gubernur.

Rohidin menambahkan, bangsa-bangsa Eropa pun memandang Bengkulu sebagai wilayah yang memiliki arti penting dan strategis. Perusahaan Dagang Inggris Timur, misalnya, di abad ke-18 membangun Benteng Malborough yang merupakan salah satu benteng terbesar mereka di Asia.

"Untuk apa membangun benteng sebesar itu kalau tidak ada apa-apanya di tempat ini," ujar Rohidin.

Peranan Bengkulu, sambung Rohidin lagi, tidak hanya ada dalam catatan sejarah. Di era kini pun, Bengkulu mencatat sejumlah prestasi dan perkembangan yang tidak dapat dianggap kecil.

Tetapi, sayangnya, pena pers masih kurang tajam untuk memberitakan kemajuan-kemajuan itu.

Dia mencontohkan prestasi Pelabuhan Pulau Baai yang begitu spektakuler. Sebelumnya Pelabuhan Pulau Baai berada pada peringkat paling buntut dalam daftar 13 pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II.

Namun kini, Pelabuhan Pulau Baai tercatat sebagai pelabuhan yang memilili kinerja terbaik, mengalahkan Teluk Bayur dan Pangkal Balam. Juga mengalahkan Tanjung Priok dan sebagainya.

Plt. Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, pada tanggal 23 November mendatang Menteri Negara BUMN Rini Soemarno akan berkunjung bersama dirut-dirut BUMN untuk melihat potensi Pelabuhan Pulau Baai.

Rohidin dalam sambutannya beberapa kali meminta bantuan agar pena pers lebih tajam dalam memberitakan kemajuan-kemajuan Bengkulu. Permintaannya ini disambut tepuk tangan peserta Konfernas PWI.

Konfernas PWI diikuti tak kurang dari 200 pengurus PWI pusat maupun provinsi di seluruh Indonesia. Sejumlah agenda internal akan dibahas, seperti amandemen PD/PRT. [Y21]