Pasca Bencana, OPD Diminta Paham Kebutuhan

RMOLBengkulu. Sekda Mukomuko, Drs Marjohan melalui Asisten I Setdakab Mukomuko, Arif Isnawan, meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya yang berkaitan dengan bencana untuk memahami kajian kebutuhan pasca bencana.


RMOLBengkulu. Sekda Mukomuko, Drs Marjohan melalui Asisten I Setdakab Mukomuko, Arif Isnawan, meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya yang berkaitan dengan bencana untuk memahami kajian kebutuhan pasca bencana.

Sebab, kata Arif, ada tatacara atau ilmu khusus menghitung kebutuhan segala aspek setelah terjadi bencana. Jangan sampai, lanjut Arif, OPD-OPD melakukan penanggulangan bencana tidak terstruktur dan tidak terukur, lantaran tidak ada pemahaman terkait kajian kebutuhan pasca bencana.

"Bukan berarti kita berharap daerah kita ada bencana. Tapi itu perlu disiapkan, menguat letak geografis Mukomuko berada pada rawan bencana khususnya gempa dan tsunami," tegas Arif dalam sambutannya saat membuka pelatihan kajian kebutuhan pasca bencana bagi OPD yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Rabu (11/12).  

Ia juga menceritakan kilas balik penanganan pasca bencana gempa tahun 2007 lalu. Menurutnya, saat itu penanganan masih belum terarah, berapa kebutuhan logistik dan kerusakan akibat gempa belum terhitung secara rinci.

"Sehingga waktu itu kami catat saja seadanya, apa saja kami catat. Kami juga tidak tahu kalau bantuan itu seharunya dikumpulkan dulu baru didistribusikan agar tepat sasaran. Makanya perlu pemahaman terkait kajian kebutuhan pasca bencana ini," sampainya.

Ia meminta kepada pegawai yang mewakili OPD masing-masing untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius, agar semua OPD paham dengan tanggungjawab masing-masing dan tahu tindakan apa yang dilakukan ketika terjadi bencana.

"Jika penghitungan kebutuhan pasca bencana melalui kajian keilmuan, dokumen yang kita punya atau nanti disodorkan ke Pemerintah Pusat atau pihak lain, merupakan dokumen ilmiah, validasinya terukur dan bisa dipertanggungjawabkan," demikian Arif.

Kepala BPBD Mukomuko, Syahrizal, SH melalui  Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Mukomuko, Sirat Purnama, dalam sambutannya saat pembukaan mengatakan, dilaksanakannya pelatihan dengan tujuan peningkatan SDM terkait kajian kebutuhan pasca bencana.

"Tujuan pelatihan ini untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) dalam mengkaji kebutuhan semua aspek pasca terjadinya bencana," katanya.

Pelatihan ini akan dilangsungkan selama dua hari yakni tanggal 11 sampai 12 Desember 2019. BPBD Mukomuko langsung menghadirkan Dr. Marlina Andisty dari Pusdalop BNPB sebagai pemateri. Selain itu pemateri juga akan diisi oleh BPBD Provinsi Bengkulu dan BPBD Mukomuko.

Adapun peserta berjumlah 40 orang berasal dari sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Mukomuko meliputi BPBD, Dinkes, Disdikbud, DLH, Dinas PUPR, Dinas pertanian, DKP, Disperindagkop-UKM, Dinas Sosial, DPMPPTK, Dinas Perkim, Dinas Ketahanan Pangan, DPMD, Bappelitbangda, Badan Keuangan Daerah, RSUD dan Bagian Pembangunan Setdakab Mukomuko. [tmc]