Para Pimpinan Lembaga Survei Akhirnya Jawab Pilpres Bengkulu Yang Menangkan Prabowo

RMOLBengkulu.Sejumlah pendiri dan pemimpin lembaga survei mulai angkat bicara mengenai perbedaan hasil hitung cepat lembaganya masing-masing dengan real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).


RMOLBengkulu. Sejumlah pendiri dan pemimpin lembaga survei mulai angkat bicara mengenai perbedaan hasil hitung cepat lembaganya masing-masing dengan real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bukan tanpa alasan, beberapa lembaga survei menyebutkan jika di Bengkulu, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin lebih unggul dari paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal itu berbanding terbalik dengan hasil hitung KPU lewat Situng yang memenangkan Prabowo-Sandi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memiliki pandangan sendiri. Bahkan ia sempat menyalahkan pemberitaan media yang dinilai kurang lengkap dalam menyajikan hasil hitungan Indikator Politik.

"Media seharusnya memberitakan secara lengkap. Indikator melaporkan margin of error per provinsi," kata Burhanuddin dalam unggahan Twitternya, Jumat (26/4).

Dengan demikian, margin of error atau batas kesalahan tiap wilayah pun berbeda-beda. Di Bengkulu, margin of error Indikator cukup besar.

Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32%. Dengan prediksi 01 sekitar 52% vs 47% buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan," jelasnya.

Di sisi lain, pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Saiful Mujani menjelaskan jika hitung cepat yang dilakukan lembaganya hanya sekadar prediksi secara nasional.

"Kalau dilihat nasional itu per provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu," kata Saiful Mujani, Sabtu (27/4).

"Bengkulu adalah provinsi dengan jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil. Tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis," tandasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Dalam Situng KPU, suara masuk di Bengkulu sudah mencapai 100 persen. Hasilnya, pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan suara 585.521 sedangkan Jokowi-Maruf memperoleh 582.564 dari jumlah 6.165 TPS. Jika dipersentasekan, 02 unggul dengan 50,13 persen dari 01 dengan 49,87 persen. [tmc]