Paparkan Kinerja bank bjb, Dirut Yuddy Ajak Investor Tak Sia-siakan Right Issue

Investor Gathering bank bjb yang digelar secara hybrid, Selasa (1/3)./Dok
Investor Gathering bank bjb yang digelar secara hybrid, Selasa (1/3)./Dok

Dengan performa perusaahaan yang ciamik saat ini, investor sebaiknya tidak menyia-nyiakan kesempatan pada right issue PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk yang masa perdagangannya mulai  9-16 Maret 2022.


Dalam acara Investor Gathering yang digelar secara hiybrid, Selasa (1/3),  Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi memaparkan sejumlah indikator kinerja bank yang dipimpinnya itu. Mulai dari laba bersih dan kredit yang meningkat hingga terus menurunnya non performance loan (NPL) bank bjb.

“Sampai 31 Oktober 2021, laba bersih bank bjb naik 24,8 persen (yoy) menjadi Rp1,6 triliun,” kata Yuddy.

Hingga Oktober, pertumbuhan kredit bank bjb juga menunjukkan kemajuan berarti. Total kredit tumbuh 5,9 persen menjadi Rp94,9 triliun, ditopang kenaikan kredit konsumer sebesar 2,6 persen menjadi Rp61,1 triliun.

Total aset pun terus menjulang. Kini, bank bjb, entitas berkode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia itu memiliki aset Rp161,8 triliun. “Tumbuh 3,6 persen year on year,” sebutnya.

Bukan itu saja.  bank bjb juga berhasil menekan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan dari sebelumnya  4,4 persen, hingga Oktober 2021, turun menjadi sekitar 3 persen.

“Minggu depan, kita akan gelar analyst meeting. Insya Allah, performa akan lebih baik di akhir 2021,” ujar Yuddy.

Yuddy optimis.  Dengan laporan keuangan yang pencatatannya sangat baik, laba bersih bank bjb tahun 2021 ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Begitu pula, NPL bisa ditekan lebih rendah dibanding Oktober 2021.

“Kami selalu menjaga bank bjb harus tumbuh lebih baik, lebih sehat,” katanya.

Dengan sederet indikator kinerja keuangan dan rencana strategis yang dimiliki bank bjb, Yuddy yakin right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan diminati kalangan investor.

“Saya ajak investor dan pemegang saham untuk jangan ragu mengambil HMETD. Kami mengajak yang belum, segera memiliki saham BJBR,” ujarnya.

Selain performa keuangan yang kinclong, Yuddy juga menyebutkan keinginan bank bjb menjadi bank hybrid terus dipacu. Menurutnya, hal ini akan menarik minat nasabah dari kalangan apa saja, baik konvensional maupun milenial.

“Untuk kalangan milenial, kami sedang menyiapkan super apps bjb DIGI,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier mengatakan, pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud. Saat ini,  bank bjb bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) guna mendukung information technology (IT) digital enablement.

Tak hanya itu, bank bjb pun meraih sertifikasi Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ISO 20000) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001).

Sertifikat itu menunjukkan komitmen kuat untuk memberikan layanan terbaik yang didukung dengan keamanan informasi yang terstandarisasi dalam aspek confidentiality, integrity and availability di dalam penggunaan layanan digital banking.

“Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes akhir. Kemungkinan akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb,” ujar Rio.

Ditambahkannya, super apps itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya kepada nasabah, super apps itu itu bisa melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah.

“Untuk capex super apps ini nilainya sebesar Rp500 miliar yang digelontorkan secara berkesinambungan. Multiyears karena digitalisasi tak mungkin satu tahun satu titik. Targetnya, kita perkuat ekosistem, terutama ASN dan milenial digicash,” katanya.

Rio memastikan, bank bjb akan meningkatkan kapasitas hardware hingga 15 juta pengguna. Hal itu dilakukan berdasarkan pertumbuhan yang relatif cepat untuk pengguna layanan digital tersebut.

Sementara itu Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania menjelaskan performa keuangan hingga saat ini menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor kredit pun diharapkan dapat tumbuh 9-10 persen tahun ini dengan npl yang terjaga di level 1.3-1.6 persen.

“Bahkan, hingga 28 Februari 2022, revenue kita tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhannya naik double digit, lebih dari 20 persen (yoy),” kata Nia.

Mengenai persiapan menjadi bank hybrid, ditegaskan Direktur Operasional bank bjb Teddy Setiawan. Proses pengembangan super apps bjb DIGI itu diakuinya beriringan dengan pembangunan human capital.

Dia menyebutkan, insan bank bjb kini didominasi kaum milenial. Pasalnya, 85-90 persen karyawan itu tergolong milenial yang relatif lebih ramah terhadap digitalisasi.

“Sekarang, layanan bank bjb 70:30 didominasi offline. Ke depan, bukan mustahil porsi itu akan terbalik dengan dominasi online. Untuk itu super apps hadir,” katanya.