PAN Ingatkan Kader Jangan Salah Langkah Terjerat Korupsi

RMOL.Catatan panjang kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan berarti lembaga itu telah berhasil menekan angka korupsi di Indonesia.


RMOL. Catatan panjang kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan berarti lembaga itu telah berhasil menekan angka korupsi di Indonesia.

KPK dianggap berhasil jika rumah tahanan sudah tidak lagi dihuni oleh para koruptor, serta Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia berada di posisi puncak. Saat ini KPK di posisi tiga se-ASEAN di bawah Singapura dan Malaysia.

Sekjen PAN Eddy Soeparno menilai, selama ini KPK menjalankan tugas dengan baik karena tidak memiliki kompromi terhadap tindak pidana korupsi. Namun, prestasi KPK tidak bisa diukur dengan berapa jumlah operasi tangkap tangan (OTT) dan penahanan yang dilakukan. Sesungguhnya prestasi akan dinilai baik jika IPK berkurang dan tahanan koruptor semakin sepi.

"Artinya fokus pada KPK harus pada pencegahan daripada penindakan. Jadi, saya kira OTT dan lain bentuknya penindakan bisa dikurangi," katanya saat jumpa pers di kawasan Senopati, Jakarta, Selasa (6/2). dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Menurut Eddy, sudah seharusnya KPK bisa mengedepankan sektor pencegahan dibanding penindakan. Apalagi, salah satu rekomendasi Pansus KPK menghendaki penambahan anggaran untuk lembaga yang dipimpin Agus Rahardjo tersebut.

PAN sendiri juga menekankan kepada kader-kader yang telah menjabat kepala daerah maupun yang bertarung di Pilkada 2018 untuk menghindari praktik yang mengarah pada korupsi.

"Kami sangat menekankan pada para kader, korupsi merupakan hal yang dapat mematikan karir. Jangan sampai salah langkah lalu terjerat maka habis sudah karirnya," tegas Eddy. [ogi]