Sssttt... Jokowi Kumpulkan Para Lembaga Survei

RMOLBengkulu. Khusus lembaga survei yang ikut dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pengamat dan petinggi lembaga survei, netralitasnya dipertanyakan.


RMOLBengkulu. Khusus lembaga survei yang ikut dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pengamat dan petinggi lembaga survei, netralitasnya dipertanyakan.

"Nah loh, semua lembaga survei dikumpulin sama Kang Mas Joko Widodo. Waduh, netralitasnya lembaga survei apa bisa dijamin ya kalau kok pada mau dikumpulin sama Joko Widodo yang jadi objek penelitian ya?" ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, Jumat (1/6).

"Apa ini yang dibilang lembaga survei independen atau bayaran ya? Dipesan Joko Widodo untuk mensurvei Joko Widodo," lanjutnya menambahkan.

Atau, masih kata Arief, lembaga survei lagi menyusun strategi framing opini seakan-akan petahana yang paling tinggi elektabilitasnya.

"Coba deh cek lembaga survei yang diundang Joko Widodo, pasti yang hasil surveinya menunjukkan tingkat elektabilitas Joko Widodo paling tinggi," terang Arief seperti dikutip Kantor Berita Pemilu.

Dengan demikian jelas Arief, jelas kalau Jokowi sapaan akrab Kepala Negara menggunakan lembaga survei untuk membangun opini dan membuat propaganda pencitraan.

"Kredibel enggak sih lembaga survei yang pada diundang sama objek surveinya? Apa iya bukan lembaga bayaran ya?" tutupnya.

Sejumlah pengamat dan petinggi lembaga survei diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis siang (31/5). Diantaranya adalah Syamsuddin Haris (LIPI), Hanta Yudha (Poltracking), Yunarto Wijaya (Charta Politika), Titi Anggraini (Perludem), Philips J Vermonte (CSIS), M Qodari (Indobarometer), dan Emrus Sihombing (Emrus Corner). [nat]