Oknum Supplier Bikin Pusing PT SIL, Besok Tak Lagi Beli TBS Petani

RMOLBengkulu. Belum teratasinya soal antrean panjang ketika penimbangan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pabrik kelapa sawit (PKS) PT Sandabi Indah Lestari (SIL) benar-benar membuat pusing management. Meski sudah dilakukan upaya penambahan masa timbang 2 jam dan pengoprasian PKS 24 jam.


RMOLBengkulu. Belum teratasinya soal antrean panjang ketika penimbangan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pabrik kelapa sawit (PKS) PT Sandabi Indah Lestari (SIL) benar-benar membuat pusing management. Meski sudah dilakukan upaya penambahan masa timbang 2 jam dan pengoprasian PKS 24 jam.

Tidak hanya itu, FFA pada tanki timbun yang saat ini sudah hampir penuh, stock tersebut juga belum laku terjual dan sulitnya penjualan CPO dengan FFA tinggi akhirnya, pihak PT SIL Kabupaten Bengkulu Utara melalui rilisnya, mulai besok untuk sementara tidak membeli TBS sampai waktu yang tidak ditentukan.

GM PT SIL Hendro Prasetyo kepada RMOLBengkulu, Kamis (5/7) menjelaskan, setelah penetapan Pemprov Bengkulu harga beli TBS sebesar Rp 1.200/kg atau terendah dengan kompensasi 5 persen Rp 1.140/kg sudah diterapkan.

Bahkan, untuk TBS kurang dari 24 jam sejak dipetik dibeli Rp 1.200/kg. Tapi dengan persoalan antrean mobil angkut kelapa sawit yang panjang sekarang, TBS yang masuk ke timbangan kondisinya lebih dari 4-6 hari, sudah tidak segar. Hal ini membuat perusahaan pusing dalam menetapkan harga TBS tidak segar.

"Yang dijual petani saat ini TBS tidak segar sudah lebih dari 4-6 hari sejak dipetik, pusing kami netapkan harganya. Sebab bila diolah asamnya diatas 5, tidak laku dijual CPO-nya, untuk memperbaiki asamnya, sebaiknya kami stop dulu pembelian TBS tidak segar ini," beber Hendro.

Hendro juga tidak mau menuding pihak mana pun soal ini, apakah hanya terjadi penumpukan dan antrean panjang di perusahaan tempatnya saja atau tidak. Namun ia menyayangkan oknum supplier TBS yang tidak mematuhi kontrak.

"Yang kami persalahkan adalah oknum supplier TBS yang tidak mematuhi kontrak," tegasnya.

Baca: Siap-Siap Pabrik Kelapa Sawit Di Bengkulu Utara Bakal Disidak

Disisi lain, menyikapi murahnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara. Bupati Bengkulu Utara, Mian telah memanggil perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) untuk dimintai keterangan, kemarin (4/7) di Balai Daerah, Argamakmur.

Hasilnya, pemerintah segera membentuk tim investigasi untuk pemulihan harga TBS sawit. Dengan demikian, diharapkan dalam jangka waktu sepekan kedepan harga kelapa sawit bisa normal kembali. [nat]