Oknum Anggota Polri Kembali Viral Nyabu, Kapolrestabes Medan Harus Dicopot

RMOLBengkulu.Viralnya kembali oknum anggota Polri yang sedang menghisap sabu di Kota Medan menandakan lemahnya Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dalam memimpin. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (Masika ICMI) Orwil Sumatera Utara Rizky Emiliya.


RMOLBengkulu. Viralnya kembali oknum anggota Polri yang sedang menghisap sabu di Kota Medan menandakan lemahnya Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dalam memimpin. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (Masika ICMI) Orwil Sumatera Utara Rizky Emiliya.

Untuk itu, ia meminta agar Kapolri melakukan evaluasi terhadap kinerja Dadang selaku pimpinan tertinggi Polri di Kota Medan.

"Sudah layaklah di evaluasi kinerja pak Dadang, tindakan anggotanya mencoreng institusi polri. Ya Kalau perlu dicopot, karena pimpinan harus bertanggung jawab dan ini kejadian kedua," katanya, Selasa (4/9).

Masika ICMI menurut Rizky sangat miris melihat kasus-kasus oknum anggota Polri di jajaran Polrestabes Medan yang viral di media sosial karena menghisap sabu. Ironisnya dalam video tersebut mereka masih mengenakan seragam Polri.

"Ini bentuk kegagalan pemimpin mereka karena tidak mampu menertibkan anggota yang terlibat pengguna narkoba," pungkasnya.

Rizky Emiliya yang biasa disapa Qiqi ini juga meminta Kasat Narkoba AKBP Rafael Shandy juga bertanggungjawab atas maraknya peredaran narkoba di Kota Medan, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana salah satu pengunjung di diskotik NewZone tewas karena over dosis.

"Artinya apa, bahwa Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, bersama Satuan Narkoba gagal dalam melakukan pemberantasan narkoba, baik di internal kepolisian maupun di masyarakat," sebutnya.

Diketahui dalam sebulan terakhir dua video oknum Polri di jajaran Polrestabes Medan menjadi viral karena menghisap sabu. Video pertama dilakukan oleh oknum Bripka HG yang bertugas di Polsek Helvetia. Video kedua yakni Aipda T yang disebut bertugas di Polsek Medan Area.

"Sampai sekarang dari kasus video pertama anggota polisi yang viral menggunakan sabu, tidak diungkapkan dan ditangkap dari mana tersangka mendapatkan narkoba, meskipun kita tahu oknum polisi anggota provost itu melalui pers rilis orang nomor satu di Polrestabes Medan akan ditindak," pungkasnya.

Kasus lainnya ungkap qiqi, tidak jelas tindaklanjut dari kematian pengunjung yang over dosis kemarin, apakah diskotiknya ditutup dan pemiliknya diperiksa sampai sejauhmana tanggung jawabnya.

"Ya saya melihat pemberantasan narkoba di Kota Medan gagal, Rajia yang dilakukan terkesan formalitas untuk publikasi, seharusnya mereka (polisi) kan tau, lokasi peredaran narkoba salah satunya kan diskotik," demikian Rizky. dikutip RMOLSumut. [ogi]