Nikmati Lebaran Tanpa Air Bersih, Pengelolaan PDAM Dikeluhkan

RMOLBengkulu. Pelayanan yang diberikan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tebo Emas (TTE) dalam mensuplai air ke pelanggannya kembali dikeluhkan di tengah lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah.


RMOLBengkulu. Pelayanan yang diberikan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tebo Emas (TTE)  dalam mensuplai air ke pelanggannya kembali dikeluhkan di tengah lebaran Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Salah satu pelanggan di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan, mengaku, harus membeli air dari penjual untuk memasak dan kebutuhan lainnya. Penyebabnya tak lain, lantaran suplai air dari PDAM TTE di wilayah Kecamatan Lebong Selatan yang kerap kali mati.

"Kadang bisa sampai lima hari matinya, sekarang aja sudah dua hari mati. Terpaksa, saya harus beli air bergalon-galon untuk masak dan nyuci," kata salah satu pelanggan yang enggan disebutkan namanya, kemarin (25/5).

Tak hanya itu, keluhan dan aduan yang acap kali ia sampaikan justru seolah tak digubris oleh Perusahaan Daerah tersebut.

"Sempat diprotes, air kembali normal. Tapi, kemudian airnya mati lagi. Jadi, masa saya harus terus marahin PDAM kalau air mati. Tapi kalau tidak gitu ya gini-gini aja, cape juga jadinya," kesalnya.

Terpisah, Kepala Cabang PDAM TTE Lebong wilayah Lebong Selatan, Damhori menjelaskan, pipa induk di Desa Mangkurajo saat ini dalam kondisi meledak.

"Iya, pipa itu kan pipa lama. Pipa bangunan tahun 1990-an. Lah hampir 30 tahun. Kami mau minta alat juga ke Muara Aman (PDAM pusat) belum ada alatnya," terangnya.

Dia mengaku, pihaknya di cabang hanya sebatas menyumbangkan tenaga dan pengelolaan manajemen. Sedangkan, untuk penyediaan alat itu wewenang kantor PDAM TTE.

"Jadi, cabang ini tidak menyediakan alat. Kalau tenaga ada. Kalau ada bahan kami buat, tapi kalau tidak ada alat gimana kami mau perbaikan," bebernya.

Dia mengutarakan, total pelanggan PDAM di wilayah Lebong Selatan kurang lebih 1.400 pelanggan. Bahkan, ia memastikan banyak pelanggan yang menunggak pembayaran PDAM TTE Lebong.

"Kalau Taba Anyar di jalan lintas hidup. Tapi, kalau Taba Anyar jalan atas arah Kantor Lurah dikit airnya. Mungkin pelanggan yang komplain itu, bayar ngak rekeningnya," tegasnya.

Dia menuturkan, untuk perpipaan di wilayah Kecamatan Lebong Selatan warisan lama, dan tidak ada pembaharuan selama 30 tahun.

"Ini warisan dari (Kabupaten) Rejang Lebong dulu pipa itu. Pipa banyak bocor. Kami kalau tidak ada alat, bagaimana mau perbaikan. Paling (pipa bocor) diikat gunakan karet. Karena stok untuk perbaikan pipa tidak ada," demikian Damhori. [tmc]