Muhammadiyah Serukan Masjid Bukan Panggung Politik

RMOLBengkulu. Menindaklanjuti keputusan pengurus pusat Muhammadiyah. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lebong, menyerukan seluruh pengurus, anggota dan warga Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Lebong, untuk tidak mengizinkan sejumlah masjid sebagai ajang politisasi Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pemilu 2019 mendatang.


RMOLBengkulu. Menindaklanjuti keputusan pengurus pusat Muhammadiyah. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lebong, menyerukan seluruh pengurus, anggota dan warga Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Lebong, untuk tidak mengizinkan sejumlah masjid sebagai ajang politisasi Pemilihan  Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pemilu 2019 mendatang.

"Sebab, Muhammadiyah sejatinya tidak menginginkan adanya perpecahan sesama warga Muhammadiyah pada Pemilu 2019," ujar Ketua PDM Lebong, H Zulkifli Kamek melalui Sekretaris PDM Lebong, Deltano, kepada RMOL Bengkulu, Selasa (14/8).

Dia mengungkapkan, ada lima poin penting yang harus disampaikan terkait arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah, yaitu pertama pihaknya menyampaikan dan mengimbau kepada anggota Muhammadiyah, agar Masjid, Mushola, Amal Usaha Muhammadiyah Lainya agar tidak dijadikan sebagai pusat politik praktis dan politisasi.

Kedua, Masjid adalah Pusat keagamaan, sedangkan berbagai kegiatan untuk politik, alangkah lebih baik jika tidak di isi dengan kegiatan praktek politik aktif yang cenderung mengarahkan pada partai atau calon tertentu. Serta tidak boleh digunakan untuk politisasi untuk kepentingan tertentu.

Sementara poin ketiga, Masjid dapat menjadi tempat pendidikan politik sebagai pusat pencerdasan, pendewasaan dan pendidikan politik agar masyarakat menjadi melek politik dan punya keadaban politik, bukan dijadikan tempat politisasi kepentingan tertentu. Sedangkan, yang keempat, Masjid harus tetap memiliki Ruh sebagai Wahana Keagamaan bagi semua orang dengan keberagamannya.

"Poin kelima, mengajak dan mengimbau seluruh warga Persyarikatan Muhammadiyah, untuk mensukseskan agenda demokrasi dengan partisipasi aktif menggunakan haknya sebagai manifestasi menjadi warga negara Indonesia yg baik," tutup Deltano. [ogi]