-650x320.jpeg)
RMOLBengkulu.Warga di sekitar lereng Gunung Merapi tepatnya di kawasan Selo, Boyolali tidak mendengar dentuman saat erupsi terjadi.
- Pacu Kinerja, Kemenkuham Bengkulu Ikut Workshop Reformasi Birokrasi
- Apresiasi Pengabdian & Dedikasi Purna Bakti, Santosa: Mereka Patut Menjadi Teladan Kemenkumham Bengkulu
- Arab Saudi Buka Pintu untuk Jemaah Umrah dari Luar Negeri
Baca Juga
RMOLBengkulu. Warga di sekitar lereng Gunung Merapi tepatnya di kawasan Selo, Boyolali tidak mendengar dentuman saat erupsi terjadi.
Mereka hanya dengar suara gemuruh seperti suara mesin motor yang keras.
Mus, penjual mie ayam di kawasan Pasar Selo mengaku tidak ada suara letusan sama sekali. Saat itu justru cuacanya sangat cerah. Sehingga warga bisa secara jelas melihat saat erupsi terjadi.
"Nggak ada dengar letusan, suaranya hanya kaya mesin motor saja," jelasnya dilansir RMOLJateng," Selasa (3/3).
Bukan hanya itu saja, saat erupsi berlangsung, kawasan Selo yang hanya beberapa kilo saja dari puncak Merapi juga tidak merasakan paparan abu vulkanik Gunung Merapi.
Pantauan di lapangan, seputaran Selo justru bersih dari paparan abu vulkanik. Padahal di bagian bawah, Boyolali kota dan kabupaten banyak yang terpapar abu vulkanik. Bahkan cuacanya sangat cerah.
Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tidak ada kepanikan yang terjadi. Mereka sudah terbiasa mengalami hal tersebut dan meyakini semburan abu vulkanik Merapi tidak akan sampai ke wilayahnya.
"Dari beberapa kali erupsi sejak erupsi besar di tahun 2010, Selo belum lagi kena hujan abu. Padahal di daerah lain sudah kena hujan abu," papar Mus.
Mbah Wandi, salah satu petani di Selo mengaku aktivitas bertani juga tidak berpengaruh. Dirinya tetap ke ladang seperti biasanya untuk memanen sayur.
"Pun biasa, Merapi niku yen njeblug niku ngrejekeni, sitine subur (sudah biasa, justru kalau erupsi malah memberi rejeki tanah jadi subur," paparnya.
Di samping itu ada mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar Selo yang mempercayai wilayah mereka ada yang 'menjaga'. Alhasil, semburan vulakanik gunung Merapi tidak mengenai desa mereka.
Mereka mempercayai keberadaan gunung Bibi di bagian selatan Gunung Merapi menjadi penghalang abu vulkanik menuju ke desa mereka. Ada warga yang 'menerima' pesan dari alam jika akan terjadi letusan besar.
"Ya kepercayaan warga sini dari turun temurun mempercayai bukit gunung Bibi lebih tua usianya dari Merapi, jadi kalah awu. Jadi kalau tidak boleh ya tidak mengarah ke sini," pungkasnya. [tmc]
- Akhirnya Jalan Zainul Arifin Diperbaiki
- Kemenkuham Bengkulu Dorong Produk RL Terdaftar Sebagai KI
- AMAN: Jangan Ubah Pulau Enggano jadi Pulau Sawit
