RMOLBengkulu. Mahasiswa se-Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sabtu (4/8), terlibat ricuh bersama aparat kepolisian di GOR Sawah Lebar, Kota Bengkulu.
- Besok, KPU Bengkulu Utara Umumkan Syarat Pencalonan Anggota Legislatif
- PKS Masih Doyan Berkoalisi dengan Gerindra
- Prabowo: Kita Butuh Polisi Dan TNI Yang Kuat
Baca Juga
RMOLBengkulu. Mahasiswa se-Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sabtu (4/8), terlibat ricuh bersama aparat kepolisian di GOR Sawah Lebar, Kota Bengkulu.
Dihimpun RMOLBengkulu, Presiden BEM KBM Universitas Negeri Bengkulu (UNIB), Syaril Ramadhan, diberi waktu menyampaikan aspirasinya untuk Indonesia, ketika dialog nasional bertema "Kemajuan Indonesia".
Usai menyampaikan aspirasinya, ia ingin menitipkan parsel untuk Presiden Joko Widodo melalui para menteri yang hadir yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Isi parsel tersebut berupa potongan kepala ayam, kaki ayam, buah pohon kelapa sawit dan telur serta uang koin. Hal itu menggambarkan bahwa tingginya harga bahan pokok di Bengkulu.
Baca: Kualitas Pisang Enggano Tak Diragukan, Perbankan Disinggung
Baca juga: Nyaleg, Menteri Eko Minta Diawasi
Namun sangat disayangkan parsel kenang-kenangan tersebut di sita oleh pihak keamanan, sehingga gagal untuk diberikan kepada Presiden Republik Indonesia.
Selanjutnya diluar ruangan, mahasiswa juga membentangkan spanduk dengan tulisan "Selamat Atas Gagalnya Nawacita Presiden Jokowi dan JK".
Lagi-lagi spanduk tersebut kembali di sita oleh pihak keamanan, sehingga kericuhan antara pihak keamanan dan mahasiwa kembali terjadi. [nat]
- Kadispenad: Kalau Ada Prajurit Tidak Netral, Laporkan Secara Jelas
- Pileg 2019, NasDem Kaur Siap Pertahankan Ketua DPRD
- Genjot Ekonomi Triwulan II, Pemerintah Perkuat LVC Komoditi Strategis