Masih Nekat Adakan Acara Resepsi, Siap-Siap Akan Dibubarkan

RMOLBengkulu. Niat masyarakat ingin melangsungkan resepsi pernikahan di Bengkulu sepertinya harus ditunda dulu. Sebab, jika masih ada yang nekat untuk menggelar resepsi pernikahan yang berujung mengumpulkan orang banyak, siap-siap akan dibubarkan oleh pihak kepolisian setempat.


RMOLBengkulu. Niat masyarakat ingin melangsungkan resepsi pernikahan di Bengkulu sepertinya harus ditunda dulu. Sebab, jika masih ada yang nekat untuk menggelar resepsi pernikahan yang berujung mengumpulkan orang banyak, siap-siap akan dibubarkan oleh pihak kepolisian setempat.

Tidak hanya resepsi pernikahan, berbagai acara yang ada unsur keramaian dan dapat mengumpulkam massa dengan jumlah yang banyak juga tidak di izinkan.

Namun, untuk melangsungkan akad nikah masih diperbolehkan. Hanya saja untuk resepsi yang harus ditunda hingga keadaan saat ini membaik.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno belum lama ini. Dengan diperkuat oleh maklumat kapolri yang wajib dipatuhi bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Maklumat Kapolri ini berlaku secara nasional. Hal ini menyikapi terkait perkembangan wabah virus corona. Meskipun Provinsi Bengkulu belum di nyatakan  positif. Tapi kita tetap melakukan penjagaan itu dan meminta masyarakat untik tetap patuh," kata Sudarno kepada RMOLBengkulu, Kamis (26/3).

Adapun isi poin dari maklumat Kapolri ini di antaranya adalah tidak melakukan pertemuan sosial, seminar, kegiatan olahraga, konser musik, bazar, pameran, unjuk rasa dan lain sebagainya.

Ia berharap, masyarakat dapat mematuhu instruksi pemerintah tersebut, yaitu melakukan sosial distancing atau berada dalam rumah selama wabah virus covid-19 berlangsung.

"Kalau tidak ada izin keramaian dan masih ditemui adanya keramaian yang mengumpulkan orang banyak dalam jumlah besar maka akan kita bubarkan," sambungnya.

Termasuk hiburan malam dan kolam renang, lanjut Sudarno. Itu juga tidak diperbolehkan. Karena masih kedapatan kumpul-kumpul tersebut akan kita lakukan tindakan pembubaran.

"Jika tidak ada kepentingan yang terlalu mendesak, kita menyarankan untuk tetap dirumah. Kegiatan ini tidak akan berhasil kalau masyarakat tidak mengikuti aturan," tutup Sudarno. [tmc]