Masih Ada Jamaah Haji Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam/Ist
Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam/Ist

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H pada 5 Agustus 2023. Hal itu ditegaskan bersamaan dengan kedatangan petugas haji Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta setelah bertugas selama lebih 70 hari.


Saat itu, Menag Yaqut juga mengumumkan bahwa masih ada jamaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). 

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sampai hari ini, ada 76 jemaah yang dirawat di RSAS. Sebanyak 31 orang dirawat di RSAS Makkah, 37 di RSAS Madinah, sedang 8 jemaah dirawat di RSAS yang ada di Jeddah.

Lantas, bagaimana pihak keluarga bisa mendapatkan informasi perkembangan kondisi jemaah yang dirawat?

Menag saat memberikan closing statement mengatakan bahwa proses pemantauan dan pendampingan jamaah dilaksanakan oleh Tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah.

"Kami telah menetapkan tiga PIC (person in charge) untuk update informasi jamaah sakit yg masih dirawat di RSAS Makkah, Madinah, dan Jeddah," kata Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, melalui pesan singkat, Senin (7/8).

Menurutnya, PIC dan tim KUH KJRI Jeddah akan melakukan pemantauan secara berkala kondisi jamaah di RSAS. Pihak keluarga yang ingin mendapatkan update kondisi jemaah bisa menghubungi para PIC.

"Kami berharap kondisi jemaah yang dirawat bisa lekas sehat. Jika oleh rumah sakit sudah dinyatakan layak terbang, akan kita antar untuk pulang ke Tanah Air," kata Nasrullah.

"KUH KJRI Jeddah juga telah menyiapkan tim yang akan mengantar jemaah yang telah dinyatakan layak terbang untuk kembali ke Indonesia," sambungnya.