RMOLBengkulu. Belasan hektar sawah milik petani di Desa Seguring Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong ternacam kekeringan, pasalnya satu-satunya sumber air yang tersedia dialihkan untuk sumber programPenyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
- Dalmuji Sebut Penyakit PDAM Sudah Kronis
- Ada PPKM Darurat, BTN Optimis Kinerja Tetap Terjaga
- Pelebaran Jalan Dan Jembatan Senilai Rp 54 Miliar Diusulkan Ke Pemprov
Baca Juga
RMOLBengkulu. Belasan hektar sawah milik petani di Desa Seguring Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong ternacam kekeringan, pasalnya satu-satunya sumber air yang tersedia dialihkan untuk sumber program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Seperti yang diungkapkan Bahru Mustofa (50) salah satu petani yang lahannya terancam kekeringan, dia mengatakan sejauh ini dirinya beserta sejumlah warga lainnya telah menyampaikan keberatan ke Pemerintah Desa setempat melalui surat pernyataan dengan harapan sumber air tersebut tidak dijadikan sumber pengairan Pamsimas.
"Kami tidak mempersalahkan pembangunan Pamsimas itu, namun kita meminta agar Pemerintah mencaru sumber air lain, karena sumber air ini sangat kecil, jika kemarau tiba pasti debit airnya berkurang," kata Bahru kepada RMOLBengkulu, Kamis (6/9).
Diungkapkan dia, sumber air irigasi sawah mereka itu bersumber dari desa Seguring, sedangkan Program Pasmimas untuk Desa Kota Pagu Kecamatan Curup Utara, sedangkan areal persawahan yang terancam kekeringan kebanyakan milik warga Desa Kota Pagu.
Sejauh ini ditambahkan dia, proses pembangunan program Pamsimas sudah berjalan, dimana bak penampungan sudah dibangun, tinggal lagi pemasangan pipa.
"Kalau sekarang belum ada kekeringan, karena memang pipanya belum dipasang, kalau pipanya sudah dipasang, pasti akan kekeringan," imbuhnya.
- Wuwun: WTP Lebong Hasil Kerja Keras Pemda Yang Didukung DPRD
- Master Plan Kampung Kopi Bengkulu Disusun
- BTN Terus Dorong Nasabahnya Bertransaksi Non-Tunai